Pekerja Tewas Tertimpa Beton Tower di Tambun Bekasi, Polisi Selidiki Dugaan Kelalaian

Kecelakaan kerja di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat memakan korban. Satu pekerja tewas dan empat lainnya luka-luka setelah tertimpa beton penyangga tower yang dibangun di atas musholla. Evakuasi korban tewas hingga saat ini masih berlangsung.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 28 Jan 2025, 15:18 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2025, 15:18 WIB
Beton Penyangga Tower di Tambun Bekasi Roboh, 1 Pekerja Tewas
Beton penyangga tower di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat roboh hingga menyebabkan satu pekerja tewas dan empat lainnya luka-luka. (Foto: Istimewa/akun X @milkqyta)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Polisi tengah mendalami kasus kecelakaan kerja yang memakan korban jiwa di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat. Insiden robohnya beton penahan tower ini menewaskan satu orang pekerja, dan empat orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.

Kapolsek Tambun Selatan, Kompol Wuryanti mengatakan, pihaknya telah memeriksa pekerja yang selamat dalam insiden tersebut. Mereka memberikan keterangan setelah kondisinya stabil dan pulih dari syok. Hingga kini, total ada tujuh orang saksi yang telah diperiksa penyidik.

"Penyelidikan langsung berjalan. Total sampai dengan hari ini ada tujuh orang, enam dari pekerja dan satu orang dari pihak vendor," kata Wuryanti saat dihubungi, Selasa (28/1/2025).

Wuryanti mengatakan, proses penyelidikan dilakukan untuk mendalami dugaan adanya unsur kelalaian dalam insiden kecelakaan kerja tersebut. Karena itu, selain saksi fakta, kepolisian juga akan minta pandangan sejumlah ahli, salah satunya pakar di bidang kontruksi.

"Iya (kami akan minta pandangannya)," ujar dia.

Evakuasi Korban Tewas Masih Berlangsung

Di sisi lain, polisi bersama instansi terkait masih berupaya mengevakuasi seorang pekerja berinisial R (44) yang tewas tertimbun cor beton tower tersebut. Kapolsek Tambun Selatan, Kompol Wuryanti menyampaikan, proses evakuasi korban sempat dihentikan sementara pada Selasa (28/1/2025) pukul 01.00 WIB dini hari.

Penghentian ini dilakukan setelah mendengar masukan dari Tim Basarnas juga mempertimbangkan berbagai faktor.

"Beberapa faktor yang menyebabkan penghentian sementara antara lain cuaca, ketiadaan alat berat, crane baru datang malam hari, terus crane-nya enggak bisa sembarang karena jalannya sempit," kata dia saat dihubungi, Selasa.

 

Kendala Evakuasi Korban

Selain itu, keterbatasan penerangan di lokasi, posisi tower yang miring, serta embusan angin kencang turut memperparah kondisi.

"Kondisi gelap, cuaca buruk, dan tim penyelamat yang kelelahan membuat evakuasi terpaksa dihentikan. Namun, evakuasi dilanjutkan kembali sekitar pukul 05.00 WIB pagi hari," dia menambahkan.

Wuryanti mengatakan, pihaknya kini sedang merancang skenario baru untuk mempermudah proses evakuasi korban. Salah satu dengan mempreteli bagian atas tower guna mengurangi beban. Langkah ini diharapkan dapat mencegah risiko tower roboh saat beton diambil.

"Nanti skenarionya ditarik dan sebagian disanggah pakai crane, baru korban diambil. Tapi kalau begitu juga masih beresiko nanti pretili dulu sampai bebannya aman baru korban di angkat," ujar dia.

Wuryanti menyatakan, ada satu korban meninggal. Para korban yang sempat terjebak di reruntuhan telah dievakuasi dalam kondisi selamat, meskipun beberapa di antaranya mengalami luka ringan dan lecet.

Saat ini, mereka masih dirawat di RSUD untuk menjalani pemeriksaan menyeluruh guna memastikan tidak ada cedera yang lebih serius.

"Saat itu, seluruh pekerja berjumlah 8 orang, Dua di antaranya terjebak di atas, satu meninggal, sementara 4 luka ringan dan satu syok," ujar dia.

 

Tower Dibangun di Atas Mushola

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan kerja terjadi di Kavling Bumi Indah Sejahtera Rt.05/08 Kelurahan Karang Satria Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi pada Senin, 27 Januari 2025. Enam orang menjadi korban, satu di antaranya meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menerangkan, kejadian bermula saat mereka sedang melakukan pekerjaan di bangunan tower Telkomsel yang terletak di atas Musholla Al-Aqsa.

"Para pekerja yang sedang melakukan pencopotan bekisting atau triplek penahan cor bangunan," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin malam.

Ade Ary mengatakan, mereka sempat beristirahat sejenak untuk ngopi. Namun, saat kembali bekerja, tiba-tiba bekisting ambruk dan menimpa empat pekerja.

Ade Ary mengatakan, para korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bella Kota Bekasi, di mana tiga di antaranya mengalami luka-luka ringan, sementara seorang lainnya mengalami shock.

Sementara itu, kepolisian, Tim Basarnas, Tim PMI, serta petugas Damkar, segera menuju lokasi untuk mengevakuasi korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya