Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menyentil pejabat negara yang melakukan studi banding pengentasan kemiskiman ke Australia. Prabowo heran sebab studi banding kemiskinan dilakukan ke salah satu dari 10 negara terkaya di dunia.
"Studi banding, studi banding mau belajar bagaimana mengentaskan kemiskinan, studi bandingnya ke Australia, Australia salah satu 10 negara terkaya di dunia. Kok belajar ke Australia?" kata Prabowo saat menghadiri Pembukaan Kongres Ke-XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim International Expo (JIExpo), Surabaya, Senin (10/2/2025).
Baca Juga
Tak hanya itu, dia juga menyebut ada pejabat yang studi banding Pramuka. Prabowo pun mempertanyakan soal tujuan studi banding untuk mempelajari Pramuka.
Advertisement
"Studi banding belajar Pramuka. Ada apa belajar Pramuka? Grundel habis itu lobi-lobi wartawan, LSM suruh nyerang, enggak papa saya lebih takut emak-emak daripada takut mereka-mereka itu," tuturnya.
Dia meminta agar seminar, kajian, dan diskusi-diskusi yang menelan anggaran besar dihentikan. Prabowo mengatakan seharusnya pejabat langsung mengeksekusi menyelesaikan masalah yang dialami masyarakat.
"Cukup seminar, cukup kajian-kajian cukup, apa itu FGD, forum group discussion, forum group discussion. Mau diskusi apa lagi? Itu tuh mengentaskan kemiskinan absolut bantu rakyat, yang lapar cari makan, sekolahnya rusak perbaiki, jalan yang rusak perbaiki," jelas Prabowo.
Â
Alasan Prabowo Pangkas Anggaran Kementerian
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menjelaskan alasannya memangkas anggaran kementerian/lembaga. Prabowo menyampaikan anggaran tersebut nantinya dipergunakan untuk memberi makan masyarakat dan anak-anak Indonesia.
"Saya mau menghemat uang, uang itu untuk rakyat, untuk memberi makan, untuk anak anak rakyat," kata Prabowo saat menghadiri Pembukaan Kongres Ke-XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar diJatim International Expo (JIExpo), Surabaya, Senin (10/2/2025).
Selain itu, dia ingin memperbaiki semua sekolah yang ada di Indonesia. Prabowo menuturkan bahwa saat ini ada 330.000 sekolah yang harus diperbaiki, namun anggaran saat ini tak mencukupi.
"Saya ingin memperbaiki semua sekolah indonesia, kita punya 330.000 sekolah. Ibu-ibu yang guru, angkat tangan, ibu-ibu benar enggak? Lihat sekolah-sekolah, perlu diperbaiki atau tidak? Perlu," tuturnya.
"Saya beberapa hari ini liat sekolah-sekolah, kita punya 330.000 sekolah, angaran untuk perbaikan sekolah hanya cukup memperbaiki 20.000 sekolah, berapa tahun kita mau selesaikan 330.000 sekolah," sambung Prabowo.
Untuk itu, Prabowo memangkas anggaran kementerian/lembaga, khususnya pengeluaran-pengeluaran yang tak penting. Dia ingin pengeluaran yang mubazir dan biasanya menjadi celah untuk diselewengkan dihilangkan.
"Saya melakukan penghematan, saya ingin pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, pengeluaran-pengeluaran mubazir, pengeluaran-pengeluaran yang alasan untuk nyolong, saya ingin dihentikan, dibersihkan," jelas Prabowo.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)