Banjir masih menggenangi Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Hujan yang terus-menerus mengguyur Kendari selama 2 pekan ini menyebabkan banjir semakin parah. Bencana ini bahkan dinilai sebagai banjir terparah sepanjang Kota Kendari berdiri.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, banjir di Kendari ini menggenangkan sebanyak 10 kecamatan dan 64 kelurahan. Sebanyak 1 orang meninggal dunia akibat bencana yang terjadi sejak 15 Juli lalu itu. Sedangkan 2.300 jiwa kini mengungsi.
"1 Orang meninggal dunia karena tanah longsor. Korban jiwa ini berasal dari Kelurahan Benu Benua, Kendari Barat," kata Sutopo melalui keterangan tertulisnya yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Rabu (17/7/2013).
"Saat ini banjir mulai surut di beberapa lokasi. Yang masih tergenang terutama pada sekitar aliran Sungai Wanggo, Kecamatan Baruga, Wua-wua, Kambu," imbuh Sutopo.
Hingga kini pihaknya masih mengupayakan evakuasi penduduk, pendirian posko darurat, distribusi air bersih, dan distribusi pangan. (Ndy)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, banjir di Kendari ini menggenangkan sebanyak 10 kecamatan dan 64 kelurahan. Sebanyak 1 orang meninggal dunia akibat bencana yang terjadi sejak 15 Juli lalu itu. Sedangkan 2.300 jiwa kini mengungsi.
"1 Orang meninggal dunia karena tanah longsor. Korban jiwa ini berasal dari Kelurahan Benu Benua, Kendari Barat," kata Sutopo melalui keterangan tertulisnya yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Rabu (17/7/2013).
"Saat ini banjir mulai surut di beberapa lokasi. Yang masih tergenang terutama pada sekitar aliran Sungai Wanggo, Kecamatan Baruga, Wua-wua, Kambu," imbuh Sutopo.
Hingga kini pihaknya masih mengupayakan evakuasi penduduk, pendirian posko darurat, distribusi air bersih, dan distribusi pangan. (Ndy)