Ahok-Lulung Sahut-sahutan di Telepon

Dalam percakapan dengan pengeras suara, Ahok mempertanyakan ucapannya yang dinilai memojokkan Lulung sebagai Wakil Ketua DPRD DKI.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 29 Jul 2013, 20:22 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2013, 20:22 WIB
ahok-lulung130729c.jpg
Sebanyak 5 perwakilan aksi unjuk rasa Rakyat Jakarta Jahit Mulut (Rajjam) Ahok, yang juga merupakan massa pendukung Wakil Ketua DPRD DKI Lulung Lunggana ditemui langsung oleh Basuki Tjahaja Purnama. Mereka disambut Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Ahok itu di ruang kerjanya di lantai 2, Balaikota DKI Jakarta.

Pertemuan kali ini terasa lebih santun dan tertib bila dibandingkan saat mereka menemui Kepala Satpol PP Kukuh Hadi Santoso. Dalam pertemuan dengan Kukuh di ruang Crisis Center Balai Kota DKI, sempat terjadi kerusuhan dan terumbar kata-kata kecaman kepada Ahok.

Kepada Ahok, mereka sempat menuding mantan Bupati Belitung Timur itu telah menyebut Lulung tolol dan terlibat sewa-menyewa lapak di Tanah Abang. Ahok pun heran dan bertanya, pernyataannya yang mana yang dianggap menyinggung Lulung itu.

"Yang mana omongan saya? Harusnya tidak ada anggota DPRD yang menjadi beking terhadap penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tanah Abang, itu," ujar Ahok, Senin (29/7/2013).

Ahok menjelaskan, mengapa dirinya berkomentar kerasa terhadap Lulung, karena selama ini ia merasa hubungannya dengan tokoh Tanah Abang itu cukup dekat. Karena itu ia yakin, Lulung tak akan tersinggung dengan apa yang ia ucapkan.

"Saya memang sakit jiwa, tetapi lulus karena ikut semua. Saya ketemu dengan Haji Lulung kan cium pipi kanan dan kiri. Makanya saya berani ngomong seperti itu. Saya tidak mau terlibat seperti ini. Karena saya yakin, beliau tidak mungkin melanggar perda," papar Ahok.

Telepon Lulung

Setelah lama berbicang dan saling adu komentar dengan perwakilan Rajjam, Ahok kemudian menelepon Lulung melalui telepon genggam miliknya. Dalam percakapan dengan pengeras suara, Ahok mempertanyakan ucapannya yang dinilai memojokkan Lulung sebagai Wakil Ketua DPRD DKI.

"Jujur saja, sampai saat ini saya tidak merasa menjadi pejabat publik. Sikap saya saat ini sudah jauh lebih baik. Saya juga tidak mau seperti ini," kata Ahok kepada Lulung.

Lulung kemudian menyampaikan, kalau dirinya sebenarnya setuju dengan penertiban para PKL tersebut, namun semestinya Pemprov DKI juga harus menggandeng tokoh masyarakat sekitar.

"Saya setuju 1.000 persen. Yang datang juga kalangan urban. Tapi untuk penataannya, saya sarankan coba ajak tokoh-tokohnya yang ada di sana. Kita persepsikan bersama. Persoalan mereka tersinggung, ya karena mereka melanggar perda," jawab Lulung.

Ia pun mengingatkan, agar Ahok dapat mengurangi komentar pedasnya dan tidak mudah tersulut emosi dalam menyikapi persoalan di Tanah Abang. "Saya ingin Pak Ahok menyikapinya tentang jabatan sebagai Wakil Gubernur dan norma menjalankan pemerintahan. Jangan terlalu banyak komentar," imbuh Lulung.

Ajak Ngopi

Sempat saling adu komentar dan sahut-menyahut, Ahok kemudian menutup pembicaraannya dengan mengajak Lulung untuk bertemu langsung membahas persoalan tersebut dengan suasana yang lebih santai.

"Kalau gitu, daripada kita bicara terus, kita ketemuan saja ngomong berdua. Nanti kita ketemuannya ngopi-ngopilah," ajak Ahok.

Lulung, yang tahu akan ada aksi unjuk rasa tersebut, mengatakan dirinya telah berpesan untuk melakukan aksi dengan tertib dan tidak melakukan tindakan rasis.

"Pesan saya sama anak-anak (yang aksi), kalau mau aksi yang penting asal jangan rasis," ungkap Lulung.

"Kalau rasis, saya lawan sampe mati. Terima kasih sudah tidak rasis," sahut Ahok dengan nada tinggi.

Lulung pun menyahuti ucapan Ahok lagi.

"Bapak jangan asal ngatain orang tolol, di sini orangnya pintar-pintar," sahut Lulung.

"Iya Pak saya tahu di Jakarta banyak orang pinter. Ya sudah ya Pak, nanti kita ketemu saja," ujar Ahok mengakhiri pembicaraan.

Setelah pembicaraan tersebut, 5 perwakilan Rajjam pun keluar dari ruangan Ahok dan kembali menemui para pengunjuk rasa. Mereka pun menyampaikan kalau Ahok telah menyampaikan ucapan maafnya kepada Lulung melalui saluran telepon.

Namun, saat dikonfirmasi mengenai ini, Ahok justru membantah kalau dalam percakapannya dengan Lulung, dirinya meminta maaf.

"Mana ada kata permintaan maaf, nanti bisa dilihat sendiri di YouTube, nanti malam sudah di-upload," pungkas Ahok. (Mut/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya