Isi Wawancara SBY dengan Aktor Harrison Ford

Aktor Hollywood Harrison Ford mewawancarai Presiden SBY. Bintang utama Air Force One itu membuat film dokumenter.

oleh Riz diperbarui 10 Sep 2013, 14:15 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2013, 14:15 WIB
jubir-president130404b.jpg

Juru bicara presiden Julian Aldrin Pasha mengungkapkan isi wawancara khusus aktor Hollywood Harrison Ford dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kata Julian, SBY menjelaskan keseriusan Indonesia untuk melestarikan dan menyelamatkan lingkungan baik hutan maupun laut serta upaya mengatasi perubahan iklim kepada bintang utama Air Force One itu.

"Harrison Ford mewawancarai Presiden (SBY) untuk film dokumenter yang temanya adalah bagaimana menjaga atau melestarikan lingkungan hidup guna menyelamatkan dunia dari perubahan iklim. Baru saja dilaksanakan, sekitar 30-40 menit," beber Julian di Kantor Presiden, Jakarta (10/9/2013).

Menurut Julian, Ford bertanya kepada SBY soal kebijakan pemerintahan Indonesia terkait dengan isu pemeliharaan lingkungan dan upaya utuk mengatakasi perubahan iklim.

"Tadi disinggung hal-hal yang sifatnya lebih ke arah isu-isu strategis dan kebijakan pemerintah dalam hal mengelola, menangani dan menyelamatkan lingkungan di Indonesia, karena Indonesia dianggap memiliki kontribusi besar bagi lingkungan global," ujar Julian.

Dia menyebutkan, proses wawancara berlangsung dengan baik dan penuh kesopanan sebagaimana protokoler seseorang yang bertemu dengan seorang presiden.

Menurut Julian, wawancara berlangsung konstruktif. Sebelum melakukan wawancara, Ford yang mengenakan setelan jas hitam terlebih dulu menyampaikan surat pribadi yang intinya meminta izin wawancara ke SBY. SBY bersedia turut ambil bagian dalam film dokumenter itu, karena menilai film itu bersifat positif.

"Pembuatan film dokumenter itu sendiri yang ketahui sifatnya nirlaba dan memang ditujukan untuk kepentingan penyelamatan atau pelestarian hutan dan lingkungan dan juga untuk mengatasi perubahan iklim," katanya.

Pada kesempatan itu, lanjut Julian, SBY menjelaskan, upaya penyelamatan lingkungan tidak dapat dilakukan seorang diri, dan perlu dukungan berbagai pihak.

Sementara itu Ford, menurut Julian, juga menyampaikan temuannya di Taman Nasional Tesso Nillo Riau. "Tapi tadi sudah dijelaskan, meskipun kita masih berusaha untuk melakukan penegakan hukum terhadap praktik-praktik yang tidak sesuai. Ini akan terus dipertegas."

Tadi sewaktu bertemu dengan Kapolri, SBY mengingatkan agar jajaran kepolisian jangan segan dan ragu untuk bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang tidak sejalan dengan lingkungan.

Harrison Ford yang juga dikenal melalui sejumlah film box office dunia Indiana Jones dan Star Wars itu berada di Indonesia bersama timnya untuk melakukan pengambilan gambar film dokumenter mengenai perubahan iklim yang dilaporkan berjudul "Years of Living Dangerously".

Film itu disebutkan merupakan produksi bersama antara James Cameron dan Arnold Schwarzenegger serta dijadwalkan tayang perdana pada April 2014.

Ford di Indonesia

Pada Senin 2 September kemarin, bintang berusia 71 tahun itu terlihat melakukan pengambilan gambar di sebuah kedai kopi di kawasan Jalan Sabang, Jakarta Pusat.

Ford yang Senin malam itu mengenakan kemeja biru dan celana hitam melakukan wawancara dengan Ketua Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto.

Sepekan kemudian, Senin 9 September, Ford bertemu dengan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan yang mengeluhkan sikap aktor Hollywood itu saat melakukan wawancara dengannya terkait proyek pembuatan film dokumenternya di Indonesia

Menurut Zulkifli, ia mencoba menjelaskan kepada Ford bahwa penanganan kerusakan hutan di Indonesia ini bertahap. Kebijakan untuk menindak perambah tidak lagi dengan kekerasan, tapi dengan kesejahteraan seperti menyediakan lahan untuk usaha agar para perambah tidak lagi merambah hutan.

Namun, jelas Zulkifli, tidak mudah menjelaskan hal itu kepada Ford. Ia juga mengaku tidak diberikan kesempatan untuk berdiskusi terlebih dulu dengan Ford sebelum pengambilan gambar.

"Waktunya terbatas untuk menjelaskan saya hanya diberi kesempatan bicara satu-dua kalimat. Harusnya sebelum wawancara tadi, berdiskusi dulu, walaupun beda pengertian tapi bisa saling memahami. Tadi, saya langsung di-make up dan akting diwawancara," kata Zulkifili. (Ant/Riz/Sss)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya