Gempa berkekuatan 7,2 skala Richter mengguncang Region Central Visayas, Filipina, sekitar pukul 07.12.36 WIB. Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer terjadi di 5 km dari timur Balilihan atau 21 km tenggara Tibigan, Filipina. Gempa itu berpotensi menimbulkan gelombang tsunami yang berdampak ke Indonesia.
Demikian keterangan tertulis Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Selasa (15/102013).
Sutopo menejelaskan, berdasarkan peringatan dini tsunami yang dikeluarkan Pacific Disaster Center yang diterima Posko BNPB, diperkirakan daerah Indonesia bagian utara akan terpengaruh tsunami. Diperkirakan tsunami akan mencapai Manado, Patani, Sorong, Tarakan, dan Jayapura sekitar 3-4 jam setelah kejadian gempa di Filipina tersebut.
"Namun diperkirakan tinggi tsunami tidak terlalu tinggi untuk wilayah tersebut. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak panik," jelas Sutopo.
Meski demikian, Sutopo meminta masyarakat yang daerahnya berpotensi dampak tsunami tidak melakukan aktivitas laut.
"Jauhi aktivitas di sekitar laut dan pesisir di daerah tersebut. Informasi akan terus disampaikan sesuai perkembangan yang ada," imbuh Sutopo.
Informasi yang dhimpun BNPB, lanjut Sutopo, menyebutkan pusat gempa Filipina berada di daratan di Pulau Bohol di kedalaman gempa 56 km. Intensitas guncangan gempa dirasakan berskala VII MMI (sangat kuat) terjadi di Kota San Isidro, Danao, Loay, San Pascual, Jandayan, dan San Agustin. Sedangkan guncangan gempa berintensitas V-VI MMI (sedang hingga kuat) terjadi di Kota Cebu, Cagayan de Oro, Cotabato, dan Iloilo.
Kota-kota tersebut terdapat di Pulau Bohol, Pulau Cebu, Pulau Negros, Pulau Leyte dan pulau Pulau Mindanau bagian utara. Diperkirakan kota-kota tersebut adalah kota yang terpapar oleh guncangan gempa terberat. Jumlah penduduk di radius 100 km dari pusat gempa terdapat sekitar 4,59 juta jiwa. Hingga saat ini belum ada laporan korban dan kerusakan.
Â
"Peringatan dini tsunami telah dikeluarkan. Peta penjalaran dan waktu tsunami telah dikeluarkan. Beberapa kawasan di Filipina diperkirakan terlanda tsunami," demikian Sutopo. (Adi/Sss)
Demikian keterangan tertulis Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Selasa (15/102013).
Sutopo menejelaskan, berdasarkan peringatan dini tsunami yang dikeluarkan Pacific Disaster Center yang diterima Posko BNPB, diperkirakan daerah Indonesia bagian utara akan terpengaruh tsunami. Diperkirakan tsunami akan mencapai Manado, Patani, Sorong, Tarakan, dan Jayapura sekitar 3-4 jam setelah kejadian gempa di Filipina tersebut.
"Namun diperkirakan tinggi tsunami tidak terlalu tinggi untuk wilayah tersebut. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak panik," jelas Sutopo.
Meski demikian, Sutopo meminta masyarakat yang daerahnya berpotensi dampak tsunami tidak melakukan aktivitas laut.
"Jauhi aktivitas di sekitar laut dan pesisir di daerah tersebut. Informasi akan terus disampaikan sesuai perkembangan yang ada," imbuh Sutopo.
Informasi yang dhimpun BNPB, lanjut Sutopo, menyebutkan pusat gempa Filipina berada di daratan di Pulau Bohol di kedalaman gempa 56 km. Intensitas guncangan gempa dirasakan berskala VII MMI (sangat kuat) terjadi di Kota San Isidro, Danao, Loay, San Pascual, Jandayan, dan San Agustin. Sedangkan guncangan gempa berintensitas V-VI MMI (sedang hingga kuat) terjadi di Kota Cebu, Cagayan de Oro, Cotabato, dan Iloilo.
Kota-kota tersebut terdapat di Pulau Bohol, Pulau Cebu, Pulau Negros, Pulau Leyte dan pulau Pulau Mindanau bagian utara. Diperkirakan kota-kota tersebut adalah kota yang terpapar oleh guncangan gempa terberat. Jumlah penduduk di radius 100 km dari pusat gempa terdapat sekitar 4,59 juta jiwa. Hingga saat ini belum ada laporan korban dan kerusakan.
Â
"Peringatan dini tsunami telah dikeluarkan. Peta penjalaran dan waktu tsunami telah dikeluarkan. Beberapa kawasan di Filipina diperkirakan terlanda tsunami," demikian Sutopo. (Adi/Sss)