Kabareskrim Komjen Pol Sutarman yang dicalonkan sebagai Kapolri akan melakukan fit and proper test di DPR pada Kamis 17 Oktober mendatang. Dia mengaku sudah mempersiapkan diri. Persiapan itu sudah dilakukan sejak lama, bahkan sejak masih menjabat Kapolsek.
"Akan kita laksanakan. Sudah siap, pelaksanaan dan apa yang sudah kita lakukan mulai dari Kapolsek sampai ke sini kan persiapan kita semua," ucap Sutarman saat berbincang dengan Liputan6.com usai salat Id di Lapangan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa (15/10/2013).
Sutarman membantah isu adanya tim sukses di belakang pencalonannya sebagai Kapolri. "Tidak ada," tegasnya. Sutarman merupakan calon tunggal yang diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke DPR.
Sutarman pernah menjabat sejumlah posisi penting. Pada tahun 2000, pria kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah, pada 5 Oktober 1957 ini menjadi ajudan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Fenomena mantan ajudan presiden yang kemudian menjadi Kapolri memang sudah ada sejak lama, tepatnya pertama kali ada pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Kala itu, ada 3 Kapolri yang merupakan mantan ajudan Soeharto. Mereka adalah Jenderal Kunarto yang menjabat tahun 1991 menggantikan Jenderal Mochammad Sanoesi. Sebelum menjadi Kapolri, Sunarto memiliki karir cemerlang, buktinya ia pernah menjabat Wakapolda kemudian Kapolda Metro Jaya.
Kemudian, ajudan Soeharto lainnya yang bernama Dibyo Widodo menjadi Kapolri pada 1996-1998. Dibyo terkenal dengan gayanya yang selalu merespon cepat setiap laporan masyarakat yang masuk ke polisi.
Selanjutnya ada Jenderal Sutanto, ajudan Presiden Soeharto pada 1995-1998. Ia menjadi Kapolri sejak 8 Juli 2005 hingga 30 September 2008.
Namun, Sutarman membantah terpilih jadi kandidat pengganti Kapolri Timur Pradopo karena mantan ajudan presiden. (Eks/Sss)
Baca juga: Jejak Karier Komjen Sutarman, Calon Tunggal Kapolri
"Akan kita laksanakan. Sudah siap, pelaksanaan dan apa yang sudah kita lakukan mulai dari Kapolsek sampai ke sini kan persiapan kita semua," ucap Sutarman saat berbincang dengan Liputan6.com usai salat Id di Lapangan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa (15/10/2013).
Sutarman membantah isu adanya tim sukses di belakang pencalonannya sebagai Kapolri. "Tidak ada," tegasnya. Sutarman merupakan calon tunggal yang diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke DPR.
Sutarman pernah menjabat sejumlah posisi penting. Pada tahun 2000, pria kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah, pada 5 Oktober 1957 ini menjadi ajudan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Fenomena mantan ajudan presiden yang kemudian menjadi Kapolri memang sudah ada sejak lama, tepatnya pertama kali ada pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.
Kala itu, ada 3 Kapolri yang merupakan mantan ajudan Soeharto. Mereka adalah Jenderal Kunarto yang menjabat tahun 1991 menggantikan Jenderal Mochammad Sanoesi. Sebelum menjadi Kapolri, Sunarto memiliki karir cemerlang, buktinya ia pernah menjabat Wakapolda kemudian Kapolda Metro Jaya.
Kemudian, ajudan Soeharto lainnya yang bernama Dibyo Widodo menjadi Kapolri pada 1996-1998. Dibyo terkenal dengan gayanya yang selalu merespon cepat setiap laporan masyarakat yang masuk ke polisi.
Selanjutnya ada Jenderal Sutanto, ajudan Presiden Soeharto pada 1995-1998. Ia menjadi Kapolri sejak 8 Juli 2005 hingga 30 September 2008.
Namun, Sutarman membantah terpilih jadi kandidat pengganti Kapolri Timur Pradopo karena mantan ajudan presiden. (Eks/Sss)
Baca juga: Jejak Karier Komjen Sutarman, Calon Tunggal Kapolri