Warga Nganjuk, Jawa Timur rutin menggelar tradisi siraman pada Bulan Muharam atau jika dalam bahasa Jawa, yakni Bulan Syuro. Siraman dilakukan di Air Terjun Sedudo yang diikuti oleh para perjaka dan gadis perawan.
Sebagian warga juga meyakini mandi di Air Terjun Sedudo dapat membuat wajah awet muda. Sementara para sesepuh desa menempati baris terdepan dalam arak-arakan tradisi siraman Sedudo di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Nganjuk ini.
Sedangkan di belakangnya, 5 penari, 10 gadis perawan, dan 5 perjaka tampil anggun serta gagah dengan busana tradisionalnya, seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (15/11/2013).
Usai arak-arakan, 5 perjaka dan 10 gadis perawan melangkah perlahan menuju air terjun. Sesampai di air terjun, para sesepuh terlebih dahulu melakukan tabur bunga. Selanjutnya kelima perjaka turun ke air diikuti kesepuluh gadis perawan.
Kelima perjaka kemudian mengambilkan air untuk para gadis yang kemudian bertugas mengisi tempayan. Air yang dianggap suci ini nantinya disimpan di makam keramat Desa Ngliman.
Keharusan adanya gadis perawan, lima perjaka serta lima penari yang juga masih perawan dalam tradisi ini tak hanya sebagai simbol kesucian. Warga meyakini, jika persyaratan ini dilanggar cuaca buruk dan bencana alam akan mudah melanda. (Ndy)
Sebagian warga juga meyakini mandi di Air Terjun Sedudo dapat membuat wajah awet muda. Sementara para sesepuh desa menempati baris terdepan dalam arak-arakan tradisi siraman Sedudo di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Nganjuk ini.
Sedangkan di belakangnya, 5 penari, 10 gadis perawan, dan 5 perjaka tampil anggun serta gagah dengan busana tradisionalnya, seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (15/11/2013).
Usai arak-arakan, 5 perjaka dan 10 gadis perawan melangkah perlahan menuju air terjun. Sesampai di air terjun, para sesepuh terlebih dahulu melakukan tabur bunga. Selanjutnya kelima perjaka turun ke air diikuti kesepuluh gadis perawan.
Kelima perjaka kemudian mengambilkan air untuk para gadis yang kemudian bertugas mengisi tempayan. Air yang dianggap suci ini nantinya disimpan di makam keramat Desa Ngliman.
Keharusan adanya gadis perawan, lima perjaka serta lima penari yang juga masih perawan dalam tradisi ini tak hanya sebagai simbol kesucian. Warga meyakini, jika persyaratan ini dilanggar cuaca buruk dan bencana alam akan mudah melanda. (Ndy)