Ahok: Gus Dur Ingin Ada Gubernur dari Etnis Tionghoa

Ahok didukung penuh Gus Dur saat maju menjadi calon gubernur Bangka Belitung.

oleh Oscar Ferri diperbarui 29 Des 2013, 08:19 WIB
Diterbitkan 29 Des 2013, 08:19 WIB
ahok-penggusuran-131008a.jpg
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku, ia punya kisah yang tak terlupakan terkait almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Salah satunya, menurut Ahok, Gus Dur menginginkan ada gubernur di Indonesia yang berasal dari etnis Tionghoa. "Gus Dur ingin ada gubernur pertama yang dari Tionghoa," kata Ahok usai acara Haul ke-4 Gus Dur di Pondok Pesantren Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2013).

Keinginan Gus Dur itu, kata Ahok, agar bisa mengubah keadilan sosial. "Ya mudah-mudahan saja," kata dia.

Ahok sendiri pernah mendapat dukungan penuh dari Gus Dur saat ingin maju menjadi calon gubernur Bangka Belitung. Dukungan Gus Dur itu tentu luar biasa, mengingat mayoritas warga Bangka Belitung adalah muslim.

Ahok menilai, Presiden RI ke-4 itu layak jadi pahlawan nasional. "Layak dong," kata dia. Menurut Ahok, bagi etnis Tionghoa, Gus Dur adalah Bapak Tionghoa Indonesia.

Perjuangan Gus Dur terhadap etnis Tionghoa tentu takkan lekang dimakan waktu. Bagi Gus Dur, etnis Tionghoa adalah warga negara Indonesia yang juga memiliki kedudukan sama dengan etnis-etnis lain di Indonesia.

Gus Dur berjuang memikirkan nasib etnis Tionghoa yang saat rezim Orde Baru berkuasa termajinalkan dan banyak mendapat diskriminasi. Salah satu contohnya adalah ketika Pemerintahan Soeharto menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 tahun 1967 tentang pelarangan semua bentuk ekspresi keagamaan etnis Tionghoa di depan umum.

Saat Gus Dur menjabat Presiden RI pada tahun 2000, Inpres itu dicabut. Gus Dur kemudian mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 6 tahun 2000 yang mana mengatur tentang penyelenggaran kegiatan keagamaan, kepercayaan, dan adat istiadat Tionghoa. Bahkan Gus Dur juga menetapkan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional fakultatif (tidak diwajibkan).

Karenanya, atas perjuangan Gus Dur itu etnis Tionghoa kini memiliki hak yang sama dalam bernegara. Baik menyangkut kebebasan beragama, budaya, politik, ekonomi, pendidikan, maupun sosial.

Atas dasar tersebut, Ahok berpendapat, sangat sulit sekarang ini mencari sosok dan pribadi yang seperti Gus Dur. Apalagi bagi Ahok, Gus Dur adalah orang yang berani pasang nama dan pasang badan untuk menegakkan konstitusi.

"Susah yang seperti itu, dan susah mau mencari orang yang kaya Gus Dur," kata mantan Bupati Belitung Timur ini. (Ein)

Baca juga:

4 Misteri Hidup Bagi Yenni Wahid: Lahir, Mati, Jodoh, dan Gus Dur

Nyalon Gubernur Bangka Belitung, Ahok: Saya `Jual` Nama Gus Dur

Disebut Gus Dur Jadi Kapolri, Sutarman: Saya Tak Pernah Mimpi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya