Bandar Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur akan resmi menjadi bandara komersil mulai Jumat (10/1/2014). Sehari menjelang pengoperasian sebagai bandara komersial, Bandara Halim pun terus berbenah.
Sejak Bandara Soekarno-Hatta beroperasi, praktis bandara ini digunakan untuk penerbangan komersial terbatas. Karena itu berbagai persiapan pun dilakukan. Mulai dari pembenahan untuk kepentingan penumpang hingga landasan yang akan digunakan untuk pesawat.
Namun, pengoperasian untuk kepentingan komersil menimbulkan pro dan kontra. Mantan Kepala Staf Angkatan Udara Chappy Hakim menilai pemanfaatan Bandara Halim untuk penerbangan komersil telah mengorbankan kepentingan nasional, khususnya militer.
Namun, seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, KSAU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia menjamin akan selalu ada koordinasi lalu lintas penerbangan komersil dan militer. "Tidak akan mengganggu, sudah ada koordinasi," ujarnya.
Sementara Menteri Perhubungan EE Mangindaan saat meninjau persiapan terakhir ke Bandara Halim menjamin penerbangan komersil tidak akan mengganggu latihan militer.
Dalam satu hari Bandara Halim akan melayani 100 jadwal penerbangan domestik. Tiap jamnya diperkirakan bandara ini akan menampung 600 penumpang dari 3 jadwal penerbangan. Agar memudahkan penumpang, transportasi berupa bus Damri juga telah disiapkan di sejumlah terminal menuju bandara ini.
Dijadikannya Bandara Halim sebagai bandara komersil tidak terlepas dari kepadatan yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta. Dengan pemindahan sebagian rute penerbangan ini, kepadatan Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, akan berkurang sekitar 5 persen. (Ado)
Sejak Bandara Soekarno-Hatta beroperasi, praktis bandara ini digunakan untuk penerbangan komersial terbatas. Karena itu berbagai persiapan pun dilakukan. Mulai dari pembenahan untuk kepentingan penumpang hingga landasan yang akan digunakan untuk pesawat.
Namun, pengoperasian untuk kepentingan komersil menimbulkan pro dan kontra. Mantan Kepala Staf Angkatan Udara Chappy Hakim menilai pemanfaatan Bandara Halim untuk penerbangan komersil telah mengorbankan kepentingan nasional, khususnya militer.
Namun, seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, KSAU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia menjamin akan selalu ada koordinasi lalu lintas penerbangan komersil dan militer. "Tidak akan mengganggu, sudah ada koordinasi," ujarnya.
Sementara Menteri Perhubungan EE Mangindaan saat meninjau persiapan terakhir ke Bandara Halim menjamin penerbangan komersil tidak akan mengganggu latihan militer.
Dalam satu hari Bandara Halim akan melayani 100 jadwal penerbangan domestik. Tiap jamnya diperkirakan bandara ini akan menampung 600 penumpang dari 3 jadwal penerbangan. Agar memudahkan penumpang, transportasi berupa bus Damri juga telah disiapkan di sejumlah terminal menuju bandara ini.
Dijadikannya Bandara Halim sebagai bandara komersil tidak terlepas dari kepadatan yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta. Dengan pemindahan sebagian rute penerbangan ini, kepadatan Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, akan berkurang sekitar 5 persen. (Ado)