Jenazah tenaga kerja wanita asal Kota Binjai, Sumatera Utara, Anita Purnama Boru Hutahuruk (35) ditemukan mengapung di dalam peti mati di laut Bagansiapiapi Sinaboi, Riau. Anita diduga merupakan korban human trafficking atau perdagangan orang.
"Analisa saya Anita pasti menjadi korban perdagangan orang. Hal ini memang disinyalir kian marak. Terutama ke Malaysia. Malaysia juga menjadi titik perdagangan manusia Indonesia untuk ke manca negara," kata anggota Komisi IX DPR yang membidangi urusan ketenagakerjaan, Poempida Hidayatulloh kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (10/2/2014).
Politisi Partai Golkar itu menuturkan, apa yang menimpa TKI Anita harus dihadapi dengan diplomasi yang tegas. "Pemerintah Indonesia harus menekan Pemerintah Malaysia untuk menghukum majikan-majikan yang mempekerjakan TKI/WNI secara ilegal."
Sampai saat ini, lanjut dia, Pemerintah Malaysia tidak mengambil tindakan tegas untuk menghukum warganya yang mempekerjakan TKI secara ilegal. Namun, Pemerintah Malaysia hanya melakukan operasi terhadap Pendatang Asing Tanpa Ijin (PATI) saja.
"Artinya TKI/WNI yang bekerja di Malaysia tidak sesuai prosedural akan terjerat masalah hukum. Padahal majikan yang mempekerjakan mereka juga melanggar hukum," tegasnya.
"Apabila hukum juga ditegakan oleh Malaysia terhadap para majikan, maka tidak akan ada permintaan pekerja ilegal. Majikan akan jera. Pemerintah Indonesia harus keras menekan Malaysia dalam hal ini," pungkas Poempida.
Anita merupakan warga Jalan Bintara, Kelurahan Satria, Kota Binjai, yang berangkat ke Malaysia pada Agustus 2013. Anita sebenarnya akan bekerja di sebuah rumah makan. Namun sampai di Malaysia ternyata dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga. Keluarga tak tahu perusahaan apa yang memberangkatkan Anita.
Jasad Anita ditemukan membusuk di dalam peti oleh nelayan mengapung di perairan laut Bagansiapiapi Sinaboi, Provinsi Riau pada Jumat 7 Februari yang lalu. Anita akhirnya dimakamkan di kampung halamannya pada Sabtu 8 Februari lalu. (Adm/Ndy)
Baca Juga:
Jenazah TKI dalam Peti Terapung di Laut
Jenazah TKI dalam Peti Mengapung di Laut, Keluarga: Ini Misteri
SMS Terakhir Anita, TKI Dalam Peti Terapung di Laut
"Analisa saya Anita pasti menjadi korban perdagangan orang. Hal ini memang disinyalir kian marak. Terutama ke Malaysia. Malaysia juga menjadi titik perdagangan manusia Indonesia untuk ke manca negara," kata anggota Komisi IX DPR yang membidangi urusan ketenagakerjaan, Poempida Hidayatulloh kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (10/2/2014).
Politisi Partai Golkar itu menuturkan, apa yang menimpa TKI Anita harus dihadapi dengan diplomasi yang tegas. "Pemerintah Indonesia harus menekan Pemerintah Malaysia untuk menghukum majikan-majikan yang mempekerjakan TKI/WNI secara ilegal."
Sampai saat ini, lanjut dia, Pemerintah Malaysia tidak mengambil tindakan tegas untuk menghukum warganya yang mempekerjakan TKI secara ilegal. Namun, Pemerintah Malaysia hanya melakukan operasi terhadap Pendatang Asing Tanpa Ijin (PATI) saja.
"Artinya TKI/WNI yang bekerja di Malaysia tidak sesuai prosedural akan terjerat masalah hukum. Padahal majikan yang mempekerjakan mereka juga melanggar hukum," tegasnya.
"Apabila hukum juga ditegakan oleh Malaysia terhadap para majikan, maka tidak akan ada permintaan pekerja ilegal. Majikan akan jera. Pemerintah Indonesia harus keras menekan Malaysia dalam hal ini," pungkas Poempida.
Anita merupakan warga Jalan Bintara, Kelurahan Satria, Kota Binjai, yang berangkat ke Malaysia pada Agustus 2013. Anita sebenarnya akan bekerja di sebuah rumah makan. Namun sampai di Malaysia ternyata dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga. Keluarga tak tahu perusahaan apa yang memberangkatkan Anita.
Jasad Anita ditemukan membusuk di dalam peti oleh nelayan mengapung di perairan laut Bagansiapiapi Sinaboi, Provinsi Riau pada Jumat 7 Februari yang lalu. Anita akhirnya dimakamkan di kampung halamannya pada Sabtu 8 Februari lalu. (Adm/Ndy)
Baca Juga:
Jenazah TKI dalam Peti Terapung di Laut
Jenazah TKI dalam Peti Mengapung di Laut, Keluarga: Ini Misteri
SMS Terakhir Anita, TKI Dalam Peti Terapung di Laut