Tips Atasi Kulit Kering Meski Cuci Tangan Sepanjang Hari

Jika Anda salah satu yang merasa kesulitan oleh kulit kering, entah karena cuaca dingin atau karena sering mencuci tangan/sanitizer maka cobalah tips berikut ini.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 14 Des 2020, 11:23 WIB
Diterbitkan 14 Des 2020, 11:19 WIB
Ilustrasi mencuci tangan
Ilustrasi mencuci tangan (Dok.Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Jika Anda salah satu yang merasa kesulitan oleh kulit kering, entah karena cuaca dingin atau karena sering mencuci tangan/sanitizer maka cobalah tips berikut ini.

Joshua Zeichner, MD, direktur kosmetik dan penelitian klinis di bidang dermatologi di Mount Sinai Hospital, mengatakan kulit kering dapat disebabkan oleh banyak faktor termasuk kelemahan genetik pada pelindung kulit dan lingkungan.

Cuaca dingin dengan kelembaban rendah, terlalu sering mencuci tangan, mengggunakan sabun yang salah, atau terpapar alergi atau iritasi kulit dapat menyebabkan kulit kering.

"Lapisan kulit luar dirancang untuk melindungi tubuh Anda dari lingkungan dan menjaga hidrasi kulit. Ketika pelindung kulit rusak, akan muncul retakan mikroskopis, yang menyebabkan hilangnya hidrasi. Ini berarti kulit kering, bersisik, dan gatal," Kata Zeichner kepada Health.

Menurut Mayo Clinic, kulit kering juga dikenal sebagai xerosis dapat muncul dengan sendirinya melalui salah satu gejala berikut:

- Sensasi sesak, terutama setelah mandi, berendam atau berenang

- Kulit yang tampak mengkerut atau dehidrasi

- Kulit yang terasa dan terlihat kasar, bukan halus

- Rasa gatal yang terkadang terasa intens

- Kulit yang mengelupas, bersisik, atau mengelupas ringan sampai parah

- Garis halus atau retakan pada kulit

- Kemerahan

Namun perlu Anda garis bawahi kalau orang dengan kondisi kulit yang sudah ada sebelumnya seperti eksim atau psoriasis sangat rentan terhadap kulit kering.

Menurut Mary L. Stevenson, MD., ahli bedah dermatologi yang berbasis di New York, akan sulit menyembuhkan kulit kering.

Oleh karena itu yang dapat dilakukan adalah memilih perawatan kulit agar kuliit tetap sehat. Setidaknya kulit tidak dehidrasi dan terkelupas yang dapat menyebabkan retakan pada kulit dan iritasi, saran dr. Stevenson.

Adapun rutinitas perawatan kulit yang dapat Anda lakukan adalah sebagai berikut, dilansir dari Health.

1. Hindari mandi atau berendam air panas terlalu lama

Kita mungkin suka berendam di air panas berlama-lama, tapi menurut dr. Zeichner, kulit tidak menyukainya. 

Dia menyarankan agar Anda tidak mandi dengan air panas selama lebih dari 10 menit (sebaiknya kurang dari itu lebih baik) atau gunakan suhu hangat seperti saat suhu kolam di musim panas, saran dr Stevenson.

"Cukup gunakan sabun untuk wajah, ketiak, selangkangan dan kaki, kecuali terlihat kotor, lalu keringkan," jelas dia.

2. Hindari sabun yang keras dan mengeringkan

Sabun sejatinya memiliki pH basa dan dapat merusak kulit. Oleh karena itu, pilih pembersih dengan pH lebih seimbang untuk mencegah kulit kering dan tidak menyebabkan iritasi, saran dr. Zeichner. Ini mungkin berarti Anda harus menyingkirkan sabun beraroma manis favorit Anda dan menggantinya dengan sabun tanpa pewangi.

 

Simak Video Berikut Ini:

3. Beralih dari retinol

Mencuci tangan/dok. Unsplash CDC
Mencuci tangan/dok. Unsplash CDC

"Retinol adalah bahan antipenuaan yang merangsang kolagen untuk memperkuat kulit dan meminimalkan munculnya kerutan. Namun, dapat menyebabkan iritasi dan kekeringan kulit," kata dr. Zeichner.

Ia menyarankan bakuchiol, bio-retinoid dari ektrak tumbuhan tersebut memiliki manfaat stimulasi kolagen yang sama tanpa menyebabkan iritasi.

4. Gunakan pelembab

Dr. Stevenson lebih memilih krim dengan ceramide dan squalenes (dikenal sebagai emolien). "Ceramide adalah lemak alami yang ditemukan di lapisan kulit luar yang bertindak seperti ampas di antara sel kulit. Saat kadar ceramide menurun, pelindung kulit tidak dapat melindungi dirinya sendiri sebagaimana mestinya," kata Dr. Zeichner.

Sementara squalene menurut National Institute of Health merupakan minyak alami di dalam tubuh, tetapi produksinya melambat setelah usia 30, jadi produk dengan bahan ini berkontribusi untuk merehidrasi kulit.

Dr. Stevenson juga menyarankan penggunaan salep oklusif (salep tersebut akan tetap berada di permukaan kulit) seperti petrolatum di atas krim ini untuk menyegelnya.

5. Gunakan pembersih tangan secara strategis

Selain banyak tangan yang mengering tahun ini karena peningkatan sanitasi dalam menghadapi pandemi, ironisnya kulit kering justru lebih rentan terhadap kuman.

Untuk mengatasi kekeringan ekstra ini, para ahli dari American Academy of Dermatology Association (AAD) merekomendasikan untuk meninggalkan sedikit air di tangan Anda setelah mencuci tangan dan oleskan pelembab atau krim tangan saat masih lembab.

Sedangkan jika menggunakan sanitizer, sebaiknya oleskan pelembab setelah sanitizer mengering. Mereka juga menyarankan untuk mengoleskan pelembab di sekitar ujung jari dan kuku Anda, yang seringkali terabaikan.

6. Siapkan lip balm

Bibir rentan terhadap kekeringan, dan AAD merekomendasikan untuk memilih lip balm dengan hati-hati agar tidak semakin mengiritasi kulit sensitif ini.

"Jika bibir Anda terasa perih atau kesemutan setelah Anda mengoleskan lip balm, ganti dengan yang tidak menyebabkan reaksi ini."

7. Coba humidifier

Menurut dr. Zeichner, humidifier mengalirkan air ke udara untuk mencegah kekeringan saat Anda tidur. Ia merekomendasikan humidifier kabut dingin daripada uap panas karena cenderung lebih aman.

8. Pilih tabir surya

"Tabir surya tidak hanya menghalangi sinar UV tetapi juga memiliki manfaat melindungi kulit, itulah sebabnya ia digunakan dalam krim untuk mencegah ruam popok pada bayi," kata dr. Zeicnhner.

9. Belilah sarung tangan

Berdasarkan AAD, tangan kita sering kali menjadi sasaran utama kulit kering karena sangat sering digunakan.

Para ahli ini menyarankan untuk mengenakan sarung tangan sebelum pergi ke luar ruangan, membasahi tangan, atau menangani bahan kimia, minyak, atau zat lain dengan tangan Anda.

10. Kenakan kain yang lembut

Kain wol bisa menyebabkan gatal dan berujung iritasi pada kulit kering. Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan untuk memilih kain dengan serat alami seperti katun dan sutra yang memungkinkan kulit Anda bernapas.

Mereka juga menganjurkan untuk menggunakan deterjen tanpa pewarna atauparfum yang dapat meningkatkan iritasi kulit.

Jika tidak ada satupun dari langkah-langkah di atas yang mampu menjadi solusi kulit kering Anda maka sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan rencana perawatan lebih lanjut.

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker
Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya