USAID dan Pemda Jateng Bentuk Kemitraan Ketenagakerjaan Inklusif, Seperti Apa?

67 instruktur dari 38 BLK di Jateng telah memeroleh manfaat dari pelatihan kemampuan nonteknis (soft skills) dan produktivitas.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Okt 2021, 19:42 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2021, 19:41 WIB
Konferensi Nasional: Sebuah Inisiatif Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Inklusif, yang diadakan oleh USAID Mitra Kunci.
Konferensi Nasional: Sebuah Inisiatif Ketenagakerjaan dan Kewirausahaan Inklusif, yang diadakan oleh USAID Mitra Kunci.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) bersama Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) bekerja sama membentuk inisiatif ketenagakerjaan inklusif yaitu Mitra Kunci.

Salah satunya dengan mengembangkan fitur psikometri dalam E-Makaryo, sebuah platform bursa kerja daring untuk pencari kerja, pemberi kerja, dan Balai Latihan Kerja (BLK) di Jateng, yang dapat diakses di https://bursakerja.jatengprov.go.id/.

“Kami menjadi makin bersemangat karena banyaknya dukungan, termasuk dari USAID,” ungkap Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Jumat (8/10/2021).

Dia berharap acara ini bisa membangun kepercayaan diri. "Dan kawan-kawan akan bisa setara dengan yang lain, dan ruang-ruang kerja kita semakin inklusif,” tambah dia.

Dalam kolaborasi untuk meningkatkan kapasitas institusi, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng bekerja bersama USAID Mitra Kunci untuk menyempurnakan E-Makaryo dengan fungsi psikometri yang lebih komprehensif, yang hasilnya dapat lebih menyederhanakan proses lamaran kerja maupun perekrutan.

Sementara itu, 67 instruktur dari 38 BLK di Jateng telah memeroleh manfaat dari pelatihan kemampuan nonteknis (soft skills) dan produktivitas.

Dengan pendampingan teknis dari USAID Mitra Kunci sejak awal program, total 293 perusahaan di Jateng telah berpartisipasi dalam kegiatan program ketenagakerjaan inklusif yang didukung oleh Pemerintah AS.

Angka ini termasuk 13 perusahaan garmen unit produksi PT H&M Indonesia yang telah memperkenalkan prinsip-prinsip kesetaraan gender dan inklusi sosial (GESI) dalam kebijakan sumber daya manusia sehingga mereka dapat mulai mengimplementasikan kesetaraan dan inklusivitas di tempat kerja.

Di sisi lain, kemitraan Mitra Kunci dengan institusi pendidikan tinggi di Jateng untuk program Kuliah Kerja Nyata maupun Praktik Kerja Lapangan Tematik Kewirausahaan (KKN/PKL-TKWU) telah menjangkau 408 mahasiswa dari Universitas Diponegoro (UNDIP).

Kemudian dan Politeknik Negeri Semarang (POLINES) peserta program, juga 99 dosen dari 12 kampus yang dilatih untuk menjadi pelatih unggul (master trainer) untuk mengimplementasikan program KKN-TKWU.

“Melalui Mitra Kunci, anak muda penyandang disabilitas kini berperan lebih, dalam kebijakan dan program pemerintah. Anak muda yang mengikuti pelatihan dari USAID sekarang memiliki bekal untuk membantu rekan-rekannya,” ungkap Direktur USAID Indonesia Ryan Washburn dalam sambutannya.

Kolaborasi Pemprov Jateng dengan USAID Mitra Kunci dimulai melalui konsorsium program yang bernama SINERGI (Strengthening Coordination for Inclusive Workforce Development in Indonesia).

Capaian SINERGI dalam meningkatkan keterampilan dan peluang kerja bagi orang muda miskin dan rentan termasuk 243 perusahaan yang mengikuti kegiatan-kegiatannya dan 1.197 orang muda yang menyelesaikan pelatihan keterampilan nonteknis dan kesiapan kerja.

Seiring berakhirnya masa kerja USAID Mitra Kunci pada Januari 2022, Pemprov Jateng pun akan turut mengawal agar hasil-hasil kemitraan dalam meningkatkan inisiatif pertumbuhan ekonomi yang inklusif dapat terus bergulir di Provinsi Jateng.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya