Teknologi Mesin Bensin Super Irit dari VW

Grup Volkswagen tengah mengembangkan mesin terbarunya untuk membuat pemakaian bensin semakin irit.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 01 Apr 2014, 11:48 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2014, 11:48 WIB
Mesin Volkswagen
(Foto: Autocarindia)

Liputan6.com, Wolfsburg - Grup Volkswagen  saat ini fokus  mengembangkan mesin bensin terbarunya dengan teknologi “electro-mechanical assistance for forced induction” dan variabel rasio kompresi.

Hal ini senada dengan yang dikatakan  Kepala Teknis Audi, Ulrich Hackenberg pada konferensi tahunan bila perusahaan sedang mempersiapkan sebuah  revolusi dalam efisiensi mesin bensin.

Melansir dari Autocarindia, yang ditulis Selasa (1/4/2014), Hackenberg juga mengatakan peluncuran teknologi hemat bahan bakar akan menjadi sangat penting pada beberapa tahun ke depan.

Peluncuran teknologi ini juga meliputi transmisi gearbox otomatis dengan dual-clutch yang telah diaplikasikan pada beberapa produk dari grup VW.

Hackenberg juga menjelaskan dengan rinci bagaimana Audi akan memperkenalkan teknologi variabel rasio kompresi yang telah lama menjadi garapan desainer mesin Holy Grail.

Cara kerja teknologi tersebut yaitu memiliki kemampuan untuk menyesuaikan rasio kompresi mesin yang bervariasi tergantung pada kondisi berkendara sehingga akan meningkatkan efisiensi yang semakin signifikan.

Saab pada  2000 telah menunjukkan hasil eksperimen dari penggabungan antara mesin SVC dengan supercharger dan turbocharger.

Teknologi tersebut menggunakan model blok mesin yang miring untuk mengubah volume ruang bakar dan juga rasio kompresi. Sedangkan pada desain terbaru garapan Audi (grup VW) mengubah noken as dan connecting rod untuk membantu kinerja turbo.

Teknologi yang dikembangkan Audi tersebut menunjukkan sistem elektrik yang dibantu teknologi forced induction menjadi bagian dari sistem mesin v6 twin turbo pada mobil produksinya.

Turbo yang digerakkan oleh motor listrik berputar sampai kecepatan tinggi dan akan memaksa udara ke dalam mesin pada kecepatan rendah. Cara kerja tersebut tidak terdapat pada turbo konvensional yang baru bisa bekerja pada mesin dengan putaran tinggi.

Teknologi garapan Audi tidak hanya memungkinkan mesin turbocharger bekerja sangat efektif hingga mampu merampingkan kapasitas mesin mobil hingga dapat menggunakan dua atau tiga silinder saja.

Hackenberg mengatakan, teknologi hemat bahan bakar ini akan hadir dalam empat tahap. Tahap pertama sudah memiliki fitur pada beberapa gearbox dual-clutch. Versi berikutnya diharapkan dapat berfungsi ketika mobil tersebut berjalan pelan di bawah 6km/jam.

Untuk tahap terakhirnya, teknologi dikembangkan untuk mematikan mesin ketika bergerak dalam kecepatan rendah, menuruni bukit, atau mendekati lampu merah.

Kombinasi antara turbo elektrik, variabel rasio kompresi, dan menghentikan gerak silinder berpotensi meningkatkan efisiensi penggunaan bensin di masa yang akan datang.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya