Bodi Mobil Lebih Kuat Bukan Berarti Jamin Keselamatan

Dadi Hendriadi, GM of Technical Service PT Toyota-Astra Motor menuturkan, tidak selamanya mobil kuat baik untuk keselamatan.

oleh Rio Apinino diperbarui 20 Mei 2015, 15:31 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2015, 15:31 WIB
Hasil Buruk Uji Keselamatan Datsun Go, PM Jepang Ditegur
Global NCAP bakal mengirim surat ke PM Jepang, Shinzo Abe pada Januari 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Mobil-mobil lawas terkenal dengan bodinya yang kuat. Jenis ini seringkali dianggap lebih baik dibanding dengan mobil saat ini. Padahal, hal tersebut sebetulnya salah.

Demikian diungkapkan oleh Dadi Hendriadi, GM of Technical Service PT Toyota-Astra Motor (TAM) di Jakarta, Rabu (20/5/2015). Menurut Dadi, tidak selamanya mobil kuat baik untuk keselamatan.

"Persepsi lama menyebutkan bahwa mobil 'jadul' kuat itu bagus. Padahal, mobil-mobil tersebut saat tabrakan menyebabkan guncangan pada pengemudi yang lebih besar dibanding mobil sekarang," kata Dadi.

Ia menuturkan, mobil saat ini justru lebih baik. "Bagian depan mobil boleh hancur menyerap benturan. Tapi kabin biasanya tidak terlalu mengalami deformasi. Ini lebih aman," lanjutnya.

Selain itu, mobil saat ini juga lebih memperhatikan keselamatan berkendara, terutama seat belt. "Seat belt adalah komponen utama keselamatan. Ini terus diperbaiki oleh pabrikan," katanya.

Tentu, bagaimanapun jaminan keamanan diberikan, alangkah lebih baik jika pengemudi menghindari sebisa mungkin kecelakaan. Caranya tidak lain dengan menerapkan safety driving dan defense driving setiap kali berkendara.

(rio/gst)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya