Begini Cara China Populerkan Mobil Listrik

Pemerintah Tiongkok memang menggalakkan penggunakan mobil listrik sebagai solusi mengurangi polusi udara, misalnya dengan memberikan subsidi

oleh Rio Apinino diperbarui 14 Okt 2015, 13:11 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2015, 13:11 WIB
Pejabat Tesla Motors Gemar Berkicau Tentang Rahasia Perusahaan
CEO Tesla Motors secara tidak sengaja mengumumkan akan memproduksi crossover listrik entry-level bernama Model Y.

Liputan6.com, Beijing - Beberapa hari yang lalu, pemerintah Tiongkok mengatakan akan segera membangun jaringan stasiun isi ulang mobil listrik. Kebijakan ini dibuat untuk memenuhi target lima juta mobil listrik pada 2020.

Melansir Economic Times,  jaringan stasiun pengisian energi listrik ini akan mencakup daerah pemukiman, distrik bisnis, ruang publik, serta jalan raya antar kota.

Lebih rinci, dalam pedoman pembangunan jaringan, disebutkan bahwa kompleks perumahan baru harus memiliki minimal satu stasiun pengisian, sementara 10 persen dari luas parkir umum diwajibkan untuk menjadi lahan stasiun pengisian.

Harus ada setidaknya satu stasiun pengisian untuk setiap 2.000 mobil listrik. Itu artinya, proyek ini berencana untuk menambah jumlah stasiun pengisian listrik hingga jumlahnya mencapai 2.500.

Untuk membiayai megaproyek ini, pemerintah mendorong investasi swasta, dan dari dana pensiun. Dilaporkan, telah ada beberapa perusahaan yang tertarik untuk menanamkan uangnya di proyek ini.

Untuk diketahui, pemerintah Tiongkok memang menggalakkan penggunakan mobil listrik sebagai solusi mengurangi polusi udara, misalnya dengan memberikan subsidi bagi pembelinya. Karena itulah, sektor ini cukup berkembang pesat dalam dua tahun terakhir.

Tercatat, dalam delapan bulan pertama 2015, penjualan mobil listrik melonjak 270 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya, atau terjual 108.654 unit, baik dari produsen lokal atau produsen global.

(rio/gst)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya