Liputan6.com, Tokyo - Sebuah uji emisi di bawah kondisi mengemudi yang sebenarnya menemukan sejumlah mobil Diesel asal Jepang menghasilkan nitrogen oksida (NOx) yang lebih banyak dibanding saat uji lab.
Nitrogen oksida adalah sebutan umum dari nitrogen monoksida dan nitrogen dioksida. Gas ini dihasilkan dari reaksi antara oksigen dan nitrogen di udara saat pembakaran. Gas ini dilepas ke udara sebagai polusi.
Baca Juga
Uji coba ini dilakukan Kementerian Transportasi Jepang dalam rangka menanggapi skandal emisi dari mobil Jerman, Volkswagen (VW). Sebanyak enam model domestik diuji di jalan raya, di bawah kondisi sesungguhnya. Demikian laporan Asia Nikkei, dilansir Jumat (4/3/2016).
Beberapa model yang diukur emisinya adalah Toyota Land Cruiser Prado, Hiace, Nissan X-Trail, dan Mitsubishi Delica. Ditemukan, emisi yang keluar lebih banyak 10 kali lipat dibanding saat diuji di laboratorium. Meski demikian, tidak ditemukan perangkat lunak ilegal seperti pada kasus VW.
Di Jepang, tes emisi yang diakui secara legal masihlah tes lab. Sehingga, meski tes jalanan membuktikan sebaliknya, seluruh model yang diuji itu masih bisa mengaspal seperti biasanya.
Meski demikian, hasil tes ini membuat pemerintah Jepang mempertimbangkan peraturan baru berdasarkan tes jalanan. Ini dapat membuat pabrikan terpacu membuat mobil yang lebih bersih lagi, sehingga dapat lolos kedua jenis tes. Â
Untuk diketahui, perbedaan antara hasil uji lab dan uji jalanan ini bukanlah yang pertama. Emisi gas buang sendiri bervariasi berdasarkan banyak faktor, dari mulai cuaca hingga gaya mengemudi sang sopir.