Liputan6.com, California - Membeli mobil baru wajib memperhitungkan untung ruginya, terutama harga jual kembali. Pembeli cerdas harus mempertimbangkan poin terakhir tersebut karena berkaitan dengan biaya perawatan selama kepemilikan.
Dilansir Marketwatch, harga mobil baru bahkan bisa dinilai apakah lebih mahal atau ekonomis bisa diketahui dengan memperhitungkan harga jual kembali lima tahun setelahnya. Anda pun masih tetap untung saat menjual mobil bekas.
Begini perhitungan kasarnya, rata-rata biaya yang anda keluarkan selama lima tahun menyumbang 40 persen nilai penyusutan dari kendaraan. Rinciannya, biaya rutin yang pasti anda keluarkan untuk beli BBM sebesar 25 persen, asuransi 10 persen, serta biaya perawatan atau perbaikan berikut pajak kendaraan 5 persen.Â
Advertisement
Baca Juga
"Jika saya memberi tahu konsumen satu hal ketika perhitungan saat membeli mobil, yaitu harga barunya yang mungkin lebih tinggi (dari mobil sejenis di segmennya) bakal lebih baik untuk keuangan Anda dalam lima tahun ke depan," kata Dan Ingle, Wakil Presiden Valuasi Kendaraan untuk Kelley Blue Book.
Perhitungan ini berdasarkan depresiasi, biaya bahan bakar, asuransi, dan beberapa variabel lainnya dapat mempengaruhi harga jual baru mobil itu sendiri. Salah satu contoh mobil dengan harga jual baru yang terjangkau dan nilai depresiasi rendah yaitu jenis sub-kompak.
Untuk rentang harga US$ 105 ribu atau setara Rp 1,37 miliar, mobil yang terdiri dari segmen hatchback dan city car ini nilai depresiasinya di bawah US$ 30 ribu atau sekira Rp 393,07 jutaan untuk lima tahun pemakaian. Dengan kata lain, selisih harga bekas tidak sampai 28,5 persen dari saat mobil pertama kali dibeli.