Liputan6.com, Bogor - PT Proton Edar Indonesia (PEI) selaku agen tunggal pemegang merek Proton di Tanah Air, meyakini city car Proton Iriz yang akan diluncurkan pekan depan (18 Februari 2017) mampu menarik konsumen.
Namun timbul pertanyaan, mengapa Proton meluncurkan Iriz untuk pasar Indonesia hanya mengusung satu pilihan mesin 1.3 liter dengan transmisi manual dan CVT (Continous Variable Transmission), padahal sebelumnya Proton mendaftarkan Iriz 1.6 liter di TPT Online Kementerian Perindustrian.
Advertisement
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut, Regional Head ASEAN International Sales Divison Proton Holding, Shahidin Sahamid menyatakan, bahwa hal ini dilakukan karena pajak.
“Karena sistem pajak di Indonesia mesin 1,5 liter ke atas berbeda dengan yang di bawahnya. Jadi kami mulai dengan mesin 1,3 liter terlebih dahulu,” jelas Shahidin saat ditemui beberapa waktu lalu.
Selain itu, lanjut Shahidin, alasan Proton hanya hadirkan Iriz mesin 1.300 cc, karena pasar yang saat ini berkembang berasal dari konsumen Low Cost Green Car (LCGC). Oleh karena itu, Proton menyasar segmen itu dan harganya dijanjikan kurang dari Rp 200 jutaan.
Namun demikian, Shahidin tak menampik, jika ada permintaan untuk Proton Iriz bermesin 1.6 liter, maka hal itu akan diusahakan untuk didatangkan ke Indonesia.
Adapun selain mesin 1.3 liter dan 1.6 liter, beberapa perbedaan mobil tersebut terdapat fitur, seperti body kit, fog lamp, wiper belakang, start stop button, hingga head unit.
“Perbedaan lainnya kalau 1.6 liter ada enam airbag. Sedangkan untuk 1.3 ada dua airbag. Mungkin di Indonesia enam airbag bukan masalah utama. Tapi kalau konsumen Malaysia, kalau akan selalu tanya mobil ada berapa airbag, 2,4, atau 6. Kalau mau aman harus ada enam airbag," katanya