Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah pusat maupun daerah semakin gencar melakukan pembangunan infrastrukur. Tak terkecuali dalam membangun sarana dan prasarana transportasi umum.
Lantas adanya transportasi publik apakah akan mempengaruhi penurunan penjualan kendaraan, khususnya sepeda motor di Indonesia?
Advertisement
Baca Juga
Menurut Wakil Ketua Umum III Bidang Industri dan Teknologi AISI (Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia) Hari Budianto, dengan menambah trayek tranportasi umum tidak akan menurunkan penjualan.
Sebaliknya, kata Hari, industri otomotif tetap naik karena bersinergi dengan pemerintah untuk melakukan perubahan.
Hari mencontohkan, salah satu perubahan yang terlihat saat ini adalah keberadaan sepeda motor yang digunakan sebagai ojek online.
“Sekarang siapa yang pakai ojek online? Sebenarnya mereka yang naik komuter. Misalnya habis komuter berhenti di wilayah Mampang, mau ke Kuningan, mau nambah (lanjut naik transportasi publik) kadang takut nunggu jadi telat. Makanya naik online. Makanya industri online juga naik,” jelas Hari saat ditemui wartawan di kawasan Kasablanka, Jakarta, Kamis (30/3/2017).
Dengan keberadaan ojek online, lanjut dia, selain menambah daya penjualan, maka hal itu juga berhubungan dengan produktivitas, sehingga memberikan kesejahteraan bagi para konsumen.
Hari menuturkan, jika pembangunan fasilitas transportasi umum selesai, kemungkinan akan mempermudah masyakatar karena shelter atau halte ke tempat tujuan semakin lebih dekat.
“Secara industri perubahannya itu kecil, justru akan jadi naik. Atau ada pengurangan. Orang yang dari rumah ke stasiun bisa naik motor, tapi setelah itu mengcovernya ke lokasi terakhir dengan yang lain,” ujarnya.