Liputan6.com, Maranello - Pengadilan Jerman memutuskan Ferrari tidak lagi dapat mempertahankan merek dagangnya atas nama Testarossa. Pasalnya, produsen mobil asal Italia itu belum menggunakan nama tersebut pada satu pun produknya dalam lebih dari dua dekade.
Harian Jerman, Spiegel, dikutip dari Motortrend, mengatakan bahwa keputusan ini memenangkan Kurt Hesse, bos sebuah perusahaan mainan bernama Autec AG, yang juga menjadi pelapor.
Testarossa sebetulnya pernah dipakai Ferrari pada model yang diluncurkan tahun 1984. Namun, model bermesin tengah 12 silinder ini tak lagi diproduksi sejak 1996.
Advertisement
Baca Juga
Hesse dikatakan ingin menggunakan nama Testarossa pada beberapa produk yang berbeda, mulai dari sepeda sampai alat cukur. Kalau merek dagang Ferrari masih mempertahankan nama itu, mau tidak mau Hesse harus membayar royalti ke Ferrari. Namun, ia tidak mau ini terjadi.
Ferrari sendiri mengatakan bahwa sebenarnya Testarossa sudah dipakai, tapi tidak untuk nama mobil, melainkan hanya untuk layanan restorasi. Pengadilan mengatakan itu tidak cukup karena layanan diberikan dengan merek Ferrari, bukan spesifik Testarossa.
Juru bicara pengadilan mengatakan bahwa gugatan diterima karena Ferrari tidak bisa menjaga nama merek tersebut. "Untuk melindungi sebuah merek, ia harus dipakai. Sementara Ferrari tidak melakukannya," terang juru bicara tersebut.
Keputusan ini sendiri berlaku tak hanya di Jeman, tapi juga dalam skala internasional. Meski memang, Ferrari di satu sisi bisa saja melakukan gugatan agar keputusan dibatalkan.
Ferrari belum memberikan konfirmasi apakah akan melakukan gugatan balik atau sebaliknya. *
Â
Simak juga video menarik di bawah ini: