Liputan6.com, Sentul - Melahap medan offroad memiliki tantangan tersendiri. Selain jalurnya yang tidak rata, karakteristiknya sangat dipengaruhi oleh keadaan alam.
Salah satunya adalah trek tanah yang akan menjadi saat licin dan berbahaya ketika diguyur oleh hujan besar. Menurut Fajar, instruktur Indonesia Defensive Driving Center, yang terpenting adalah tetap tenang menghadapi medan seperti apapun.
Advertisement
Baca Juga
"Saat menghadapi tanah yang licin, lingkar kemudi menjadi seakan-akan tidak responsif. Saat berbelok ke kanan, bisa saja mobil tetap terbawa ke kiri akibat kontur tanah. Yang penting rasakan arah pergerakan mobil, dan lakukan counter steer secukupnya. Jika memainkan lingkar kemudi terlalu liar, maka semakin sering Anda mengkoreksi lingkar kemudi," ungkap pria ramah tersebut.
Adapun saat di mana mobil tidak dapat bergerak sama sekali, terlebih saat menanjak. "Jika menemui situasi seperti ini, mainkan lingkar kemudi ke kiri dan kanan. Coba rasakan traksi yang diraih oleh roda depan, dan mainkan pedal akselerasi sedikit demi sedikit untuk mendapatkan torsi terbaik,"
"Hal yang terpenting dalam offroad adalah melewati setiap rintangan dengan cara seefisien mungkin. Menginjak pedal gas terlalu dalam bisa menghilangkan traksi dan membuat Anda terjebak," pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Off road merupakan salah satu kegiatan otomotif yang menyenangkan sekaligus menantang. Namun, untuk mengendarai mobil di medan off road dibutuhkan keahlian khusus.
"Salah satu hal yang terpenting adalah mengenali karakter mobil yang digunakan," ungkap Robby, instruktur Indonesia Defensive Driving Center sekaligus pereli nasional di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/9/2017).
Menurutnya, hal yang terpenting dari off road adalah keseimbangan antara tenaga yang dimiliki dan juga bobot mobil secara keseluruhan.
"Percuma kalau mobil tenaga besar tapi slip terus, yang penting mobil dapat melahap rintangan dengan pelan namun pasti," sambungnya.
Adapun hal lain yang memengaruhi karakteristik berkendara salah satunya adalah jenis transmisi yang digunakan.
Pada transmisi manual, penyaluran torsi dari mesin akan terasa direct. Pengemudi memiliki kebebasan untuk mengatur proses penghantaran tenaga melalui pedal kopling.
Sedangkan pada transmisi otomatis, penghantaran tenaga dari mesin ke roda tidak se-direct transmisi manual, namun di saat tertentu torsinya akan tiba-tiba meluap.