Sikap Tegas Polisi Singapura Tegur Mobil Kepresidenan

Polisi tegur salah satu pengemudi mobil rombongan Presiden Halimah Yacob, yang menunggu di tempat terlarang, di Prinsep Street.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 28 Des 2017, 11:04 WIB
Diterbitkan 28 Des 2017, 11:04 WIB
Polisi Singapura tegur sopir rombongan mobil kepresidenan Singapura
Polisi Singapura tegur sopir rombongan mobil kepresidenan Singapura Halimah Yacob. (Channel News Asia)

Liputan6.com, Singapura - Sudah sepatutnya polisi bersikap tegas pada siapa pun tanpa pandang bulu. Hal ini seperti yang dilakukan kepolisian Singapura.

Setidaknya tindakan tegas diperlihatkan seorang polisi negeri Singa kepada salah satu pengemudi mobil rombongan Presiden Halimah Yacob, yang menunggu di tempat terlarang, di Prinsep Street.

Peristiwa ini terlihat dari sosok Mercedes-Benz berkelir putih dengan pelat nomor SEP (Singapore Elected President) yang merupakan salah satu armada rombongan kendaraan presiden.

Saat polisi dan sopir kepresidenan tersebut melakukan percakapan, ternyata sempat terekam kamera dan tersebar di sejumlah media, sehingga menjadi viral di dunia maya.

Menanggapi hal tersebut, otoritas setempat melalui Land Transport Authority (LTA) menginformasikan dan membenarkan adanya percakapan antara petugas polisi yang patroli dengan sopir mobil kepresidenan. Demikian dikutip Channel News Asia, Kamis (28/12/2017).

Kala itu, petugas patroli meminta kepada sang sopir untuk parkir di tempat yang telah disediakan, karena sesuai peraturan lalu lintas setempat.  

“Sopir tersebut menginformasikan kepada petugas, bahwa dirinya sedang menunggu Presiden yang akan meninggalkan tempat tersebut. Dan tak lama saat perbincangan presiden keluar dan sopir tersebut ikut pergi. Tidak ada surat tilang yang dikeluarkan, “ tulis TLA.

Sementera itu, pihak pengawal presiden Singapura, atau Police Security Command (SecCom) menyatakan, mereka harus memberikan perlindungan keamanan bagi presiden dan para pemimpin politik lainnya.

"Sebagai bagian dari operasi pengawalan keamanan, konvoi kendaraan harus diposisikan dekat lokasi kejadian sesuai dengan peraturan lalu lintas, untuk memudahkan evakuasi cepat," katanya.

Dalam kasus ini, komandan lapangan SecCom telah memutuskan agar rombongan menunggu di sana untuk menjemput presiden karena tidak ada tempat parkir di sisi jalan yang tersedia di daerah sekitar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Hindari Razia, Trik Pura-Pura Bisu AkhirnyaTerbongkar

Berbagai trik berupa tipu muslihat kerap dilakukan pengendara bermotor ketika menghadapi polisi saat razia. Mereka mengutarakan sejumlah alasan, ditambah tampang melas, agar terlepas dari jerat tilang.

Namun cara itu tak digunakan seorang pria pengendara sepeda motor di Tomohon, Sulawesi Utara. Sebab, dia justru mencoba trik lain yaitu berpura-pura bisu atau tuna wicara.

Hanya saja, aksi itu tak berlangsung lama, karena trik tersebut terbongkar oleh seorang polwan.

Setidaknya, aksi pria berumur itu sempat terekam kamera dan diunggah oleh pengguna media sosial Facebook bernama Vino Surentu. Tidak diketahui apakah kasus ini merupakan cerita nyata atau fiksi.

Adapun peristiwa ini terjadi ketika seorang polisi memberhentikan pengendara sepeda motor di salah satu jalan di Tomohon.

Namun karena pengendara tersebut tak bisa berbicara dengan jelas, polisi yang merazia itu langsung melakukan gerak tubuh, dengan maksud pelaku paham apa yang diperbuat.

Tak berapa lama, seorang polwan datang menghampiri. Kemudian, polwan tersebut mengatakan bahwa dompet si bapak terjatuh dalam bahasa daerah.

"Pak dompet so ciri," ucap sang polwan.

“Mana,” ucap nada jelas pengendara sepeda motor sambil melihat ke arah aspal.

“Badusta,” sambung polwan.

 “Tau-tau ada pemeriksaan, bapak pura-pura," timpal polisi pria yang merazia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya