Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini, persaingan kelas mobil keluarga bawah (LMPV) di Tanah Air bakal semakin sengit. Bahkan, hal tersebut sudah terasa sejak tahun lalu, ketika muncul pendatang baru, seperti Mitsubishi Xpander dan Wuling Confero.
Dengan banyaknya pesaing di segmen LMPV, para pemain lawas, seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Honda Mobilio, dan Suzuki Ertiga memang harus berbenah diri. Setidaknya, harus ada model baru yang bisa merangsang gairah beli konsumen.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Donny Saputra, 4W Direktur Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), pihaknya memang terus melakukan berbagai strategi agar produknya bisa diterima masyarakat, tidak terkecuali untuk Suzuki Ertiga.
"Saya tidak bilang iya (Suzuki Ertiga baru), setiap tahun pasti ada penyegaran Ertiga, mulai 2012 kita luncurkan, kemudian kita keluarkan matic double blower, sampai dengan tahun lalu kan kita luncurkan Diesel hybrid. untuk tahun ini, tunggu saja," jelas Donny kepada wartawan di Jakarta, belum lama ini.
Menanggapi munculnya foto Suzuki Ertiga yang berubah total di India, lagi-lagi pria ramah ini masih menutup rapat keran informasi mengenai informasi tersebut.
"Tiap tahun pasti ada penyegaran. Segar banget itu (foto bocoran Suzuki Ertiga baru), namun tidak ada konfirmasi dari Suzuki India," pungkas Donny.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ada MPV Baru dari Wuling, Ini Saran Suzuki
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku agen tunggal pemegang merek mobil Suzuki di Indonesia rupanya tak ambil pusing dengan kehadiran perusahaan otomotif asal Tiongkok, Wuling Motors.
Meski tak sedikit masyarakat Indonesia yang memandang sebelah mata mobil Cina, namun hal tersebut tidak bagi PT SIS. Bahkan General Manager, Strategic Planning Department PT SIS Uchiki Ryohei mengakui kualitas yang dibuat Wuling Motors.
Baca Juga
Hanya saja, Uchiki mengatakan ada beberapa hal yang harus dilakukan Wuling Motors agar dapat bersaing di Indonesia.
“Saya pikir sifat konsumen di Indonesia konservatif, mereka masih ada ketakutan. Tapi saya lihat kualitas produk sudah bagus,” ungkap Uchiki saat ditemui Liputan6.com di kawasan Senayan City, Jakarta, Jumat (8/12/2017).
Selain itu, Uchiki mengatakan, ragunya konsuman pada brand baru biasanya dapat terjadi dalam kegiatan aftersales, dan juga harga jual kembali.
“Walaupun barangnya baik, untuk meningkatkan penjualan, mereka perlu membuat (menambah) dealer agar kuat. Kalau tidak ada dealer, tidak akan kuat, mereka harus serius,” ucapnya.
Advertisement
Next
Untuk memberikan pilihan kepada konsumen tentunya produk yang ditawarkan harus lebih beragam.
“Kalau saya lihat, Confero saja di sesaknya penjualan tidak akan meningkat. Tapi saya dengar, mereka katanya akan buat mobil baru,” tutur Uchiki.
Jika melihat data Wuling Motors setelah empat bulan hadis di pasaran, angka wholesales (penjualan pabrik ke dealer) diklaim mencapai 4.000 unit. Angka ini cukup diapresiasi untuk sekelas anak baru.
Untuk diketahui, jika dilihat dari data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), hingga Oktober 2017, Wuling mampu menjual sebanyak 3.115 unit.
Dengan penjualan Juli sebanyak 31 unit, September 1.391 unit, dan Oktober 903 unit. Dengan rata-rata penjualan tersebut, tidak menutup kemungkinan hingga November, Wuling mampu mengirim sebanyak 4.000 unit Confero.
"Model paling laku tetap Confero S 1.5L. Tapi untuk persentasenya, mesti dicek dahulu," pungkas Brand Manager Wuling Motors Indonesia, Dian Asmahani.