Jelajah Sabang-Merauke, Begini Spesifikasi Mobil Listrik ITS

Tiga mobil ITS yakni mobil listrik, hybrid dengan mesin bio-fuel, dan bio-fuel penuh bakal menjelajah Sabang sampai Merauke selama 90 hari.

oleh Arief Aszhari diperbarui 22 Mar 2018, 20:02 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2018, 20:02 WIB
Tiga mobil ramah lingkungan ITS (Foto: Istimewa)
Tiga mobil ramah lingkungan ITS (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Mobil berbahan bakar alternatif yang dikembangkan Institut Sepuluh Nopember (ITS), bakal diuji di medan ekstrim. Bagaimana tidak, tiga mobil ITS yakni mobil listrik, hybrid dengan mesin bio-fuel, dan bio-fuel penuh bakal menjelajah Sabang sampai Merauke selama 90 hari.

Dalam ekpedisi bertajuk BLITS Explore Indonesia ini, selain menguji dan memperkenalkan tiga mobil bertenaga alternatifnya, tim jelajah juga bakal melakukan edukasi kepada masyarakat terkait mobil listrik.

"Saat ini, tiga mobil sedang dipersiapkan. Blits sudah 80 persen, kemudian hybrid masih 60 persen tapi target sebelum hari raya (Idul Fitri) sudah selesai semua. Kalau yang double cabin sudah oke, tidak ada masalah," jelas Muhammad Nur Yuniarto, Kepala Tim Pengembangan Kendaraan Listrik ITS, saat berbincang dengan Liputan6.com melalui sambungan telepon, Kamis (22/3/2018).

Berbicara spesifikasi ketiga mobil ramah lingkungan ITS, memang tidak main-main. Untuk Blits, yang memang dirancang untuk turun di ajang reli Dakar memiliki komponen mumpuni.

Blits merupakan mobil listrik 100 persen, offroad series, dengan baterai 18650 Li ion battery berkapasitas 90 kWh, 350 Volt. Menggunakan motor elektrik BLDC Axial 2 x 50 kW, dengan CVT gearbox dan memiliki jarak tempuh sekitar 200 kilometer.

Sementara untuk Hybrid Series Penjelajah, dilengkapi E-Drivetrain 100 kW dengan diesel generator 50 kVA, dan baterai pak 50 kWh, serta mobil ini dapat diisi dengan bahan bakar alternatif, seperti minyak jelantah.

Sementara WVO Ford Ranger, merupakan mobil yang dimodifikasi menjadi 100 persen bio-fuel. Jadi, mobil ini juga bisa diisi dengan berbagai bahan bakar alternatif seperti minyak jelantah.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Jelajah Sabang Sampai Merauke

Mock-up 1:16 mobil listrik ITS-UBL (Istimewa)
Mock-up 1:16 mobil listrik ITS-UBL (Istimewa)

Pengembangan mobil energi terbarukan, seperti mobil listrik, hybrid, dan bio-fuel yang dilakukan Institut Sepuluh Nopember (ITS) semakin serius. Bahkan, ITS berencana untuk melakukan ekpedisi dari ujung barat hingga timur Indonesia dengan mobil ramah lingkungan miliknya tersebut.

Bekerjasama dengan PT PLN (Persero) dan Universitas Budi Luhur (UBL), ITS bakal menggelar BLITS Explore Indonesia. Jelajah Tanah Air ini, bakal menggunakan tiga mobil ramah lingkungan, yaitu Blits, Hybrid Series Penjelajah, dan WVO Ford Ranger.

Dijelaskan Muhammad Nur Yuniarto, Kepala Tim Pengembangan Kendaraan Listrik ITS, dengan ekspedisi ini, pihaknya ingin mengedukasi masyarakat tentang mobil listrik, hybrid, dan bio-fuel (tenaga alternatif).

"Kita ingin mengedukasi, sekaligus promosi kendaraan listrik dan bio-fuel atau alternatif. Saat ini, banyak minyak goreng yang tidak boleh diekspor, dan tujuannya untuk suistanable transportation," jelas Nur saat berbincang dengan Liputan6.com melalui sambungan telepon, Kamis (22/3/2018).

lanjut pria ramah ini, untuk keberangkatan sendiri akan dimulai pada 1 Agustus 2018. Perjalanan ekpedisi mobil ramah lingkungan ini, bakal berlangsung 90 hari (tidak termasuk Feri) perjalanan darat.

"Jadi, rencananya kita jalan dari Sabang sampai Merauke. Di beberapa tempat, kita akan digabung dengan PLN, dan mengundang masyarakat untuk melakukan sosialisi mobil listrik dan hybrid bio-fuel," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya