Liputan6.com, Jakarta - Model baru PT Toyota Astra Motor (TAM), Toyota C-HR, cukup diterima dengan baik oleh masyarakat. Bahkan, dari peluncuran hingga akhir April 2018, mobil yang diimpor secara utuh dari Thailand ini sudah mencatatkan SPK sebanyak 126 unit.
Namun, meskipun cukup laris, banyak pecinta otomotif Tanah Air yang mengganggap harga Toyota C-HR terlalu mahal. Dengan banderol Rp 488,5 juta sampai Rp 490 juta on the road Jakarta, lebih mahal dibanding kompetitornya.
Lalu, apa tanggapan Toyota terkait pendapat banderol Toyota C-HR yang dinilai kemahalan?
Advertisement
"Kalau kita melihat, dengan design, tampilan, dan package dari kendaraannya, harga Toyota C-HR masih value for money," jelas Henry Tanoto, Vice President Director PT TAM, di Jakarta beberapa waktu lalu.
Lanjutnya, meskipun dibilang harga Toyota C-HR kemahalan, namun respon yang didapat dari masyarakat cukup baik.
"Kalau bisa dibilang, penerimaan masyarakat sesuai dengan apa yang kita harapkan. Jadi, harga tersebut masih cukup baik lah," pungkasnya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Alasan Toyota C-HR Mahal
Menurut Product Knowledge Planning Division PT Toyota Astra Motor, Gandhi Ahimsa Putra, ada yang berbeda dengan all new Toyota C-HR dengan yang lainnya. Salah satunya penggunaan platform TNGA atau (Toyota New Global Architecture).
“TNGA itu satu perubahan pada Toyota untuk mobil-mobilnya. Dan itu dilakukan Toyota secara menyeluruh untuk global. Alhamdulilah kita sudah mendapatkanya unit TNGA, salah satunya Toyota C-HR. Tapi di dunia sudah ada Toyota Prius,” ungkap Gandhi saat ditemui di acara media First Impression Toyota C-HR di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Rabu (2/5/2018).
Lebih lanjut Gandhi menyatakan, dengan penggunaan platform TNGA, maka hal ini membuat Toyota C-HR memiliki lima keunggulan, dibandingkan dengan produk lain yang tidak disematkan TNGA.
Keunggulan TNGA yang pertama adalah Driving Quality. “Anda bisa merasakan bagaimana performa mobil ini di jalanan seperti di Jakarta,” kata Gandhi.
Gandhi menyatakan, keunggulan ini bisa dirasakan mulai dari perfoma engine yang dihasilkan, hingga handling saat berada di kursi mengemudi.
Advertisement