Liputan6.com, Jakarta - Setelah gagal meluncurkan motor listrik Gesits bertepatan dengan hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), 17 Agustus 2018, PT Gesits Technologies Indo (GTI) siap menghadirkan motor karya anak bangsa tersebut bulan ini. Meskipun begitu, untuk tanggal pastinya, memang belum diumumkan secara resmi.
Menurut CEO PT GTI, Harun Sjech, pihaknya memang tengah mencari jadwal yang tepat untuk peluncuran motor hasil kolaborasi dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini. Hal tersebut, terkait dengan jadwal para menteri yang berencana hadir dalam peluncuran motor tanpa bensin milik Indonesia ini.
Advertisement
Baca Juga
"Sabar, kita sedang cari jadwal. menunggu kesiapan semua, termasuk jadwal yang cocok dengan menteri yang bakal hadir," jelas Harus saat dikonfirmasi Liputan6.com, melalui sambungan telepon, Senin (3/9).
Lanjut Harun, selain melakukan peluncuran untuk model prototipe Gesits yang bakal diproduksi massal, sekaligus juga pengumuman harga jual. Sebelumnya, Gesits disebut bakal memliki banderol yang menarik, yaitu di bawah Rp 20 juta.
"Insya Allah kita umumin (harga)," tegasnya.
Sementara itu, untuk Produksi massal Gesits ini bakal ditangani oleh PT Wika Industri dan Kontruksi (Wikon), dan banyak penyuplai komponen otomotif, dan masih sesuai jadwal, yaitu akhir tahun.
Â
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Jokowi Pesan 50 Motor Listrik Gesits untuk Lingkungan Istana
Meskipun waktu peluncurannya mundur, namun proses pengembangan ataupun rencana produksi massal dari motor tanpa bensin ini sudah sesuai rencana.
Hal tersebut, disampaikan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, saat mengunjungi pabrik perakitan Gesits di kawasan industri PT. Wijaya Karya (WIKA) Industri & Konstruksi di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/8).
Baca Juga
"Presiden minta disiapkan 50 unit pertama untuk digunakan di lingkungan Istana Negara. Wah, saya pikir ini akan membebankan anggaran perusahaan. Ya, setidaknya bisa disiapkan 15 unit," terang Nasir saat kunjungan ke pabrik perakitan Gesits.
Dalam kunjungan kerja yang didampingi Direktur Utama PT Wika, Tumiyana dan CEO PT GTI, Harun Sjech, Menristekdikti juga mendengar laporan hasil perkembangan dan rencana proses perakitan dari tim Gesits, termasuk melihat pengujian perangkat-perangkat teknologi dan berbagai komponen yang telah diciptakan.
"Saya juga akan berbicara dengan Pertamina sebagai penyedia jaringan energi. Ini untuk kemudahan penggunaan Gesits di tengah masyarakat," tambah Nasir.
Dia menambahkan, perlu disiapkan regulasi yang menjamin kelancaran penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Gesits sendiri merupakan sepeda motor listrik yang mengandalkan baterai lithium-ion.
Advertisement