Liputan6.com, Singapura - Industri otomotif dunia tengah bergerak menuju kendaraan ramah lingkungan. Mobil listrik, hybrid, plug-in hybrid, dan energi terbarukan lainnya diyakini bakal lebih banyak beredar di masa mendatang.
Salah satu pabrikan yang mengawali tren mobil rendah emisi ini adalah Toyota. Bahkan, pabrikan asal Jepang ini menjadi pionir dalam berbagai pengembangan mobil hybrid, fuel cell technology, dan kendaraan nirsopir, seperti i-concept dan human robot.
Advertisement
Baca Juga
Tercatat, Toyota sebagai pabrikan pertama yang meluncurkan, dan memasarkan mobil ramah lingkungan berbasis teknologi hibrida melalui Toyota Prius pada 1997.
Kini, Toyota menjadi produsen terbesar mobil hibrida yang angka penjualannya sudah mencapai angka di atas 10 juta unit.
Dijelaskan Susumu Matsuda, Presiden Toyota Motor Asia Pasific (TMAP), kini Toyota sudah mulai bergerak memproduksi dan memasarkan mobil berteknologi fuel cell vehicle (FCV). Mobil berbahan bakar hidrogen ini, dimulai dengan peluncuran Toyota Mirai pada 2014 lalu.
"Mobil ini mendapat sambutan positif, dan penjualannya diproyeksikan bisa mencapai 300 ribu unit pada 2020 mendatang," jelas Matsuda, saat ajang 'kick off start your impossible Asia Pasific', di Singapura, Kamis (13/9/2018).
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Pihak Toyota meyakini, mobil FCV berbahan bakar hidrogen akan memiliki kontribusi besar untuk pencapaian target Toyota Enviromental Challenge 2050, yaitu mengurangi emisi CO2 sebesar 90 persen dari level 2010.
Perjalanan mengembangkan berbagai inovasi selama ini semakin meyakinkan Toyota, bahwa mobilitas tidak hanya sebatas mobil. Hal tersebut, adalah tentang cara mengatasi tantangan dan membuat mimpi menjadi kenyataan.
Mobilitas bukanlah sebatas menggerakkan manusia dalam arti fisik, tapi juga harus mampu menggerakkan emosional mereka.
Untuk mencapai tujuan itu, perusahaan harus keluar dari konsep kendaraan konvensional, menciptakan bentuk mobilitas baru, untuk mengatasi keterbatasan hari ini dan mencari solusi untuk masalah hari esok.
Advertisement