Liputan6.com, Jakarta - Pengisian daya untuk kendaraan listrik memang tak secepat saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Untuk kendaraan listrik, fast charging atau pengisian daya listrik tercepat memerlukan waktu 20 menit, bahkan untuk di rumah sekira 1-2 jam. Sebaliknya, jika mengisi BBM untuk sampai full tank rata-rata hanya memakan waktu 1-2 menit.
Advertisement
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut, Direktur Pusat Unggulan Iptek Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI SKO) I Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Muhammad Nur Yuniarto mengakui, saat ini belum ada yang dapat menyamakan waktu pengisian BBM dan pengecasan daya listrik.
“Sampai saat ini untuk yang lebih cepat mengisi ya mungkin di-swap baterainya,” kata Nur kepada Liputan6.com, Rabu (12/12/2018).
Dia juga menyatakan, sistem battery swap sudah diterapkan sepeda motor listrik Gesits. Untuk lebih memudahkan pengisian baterai, konsep ini telah dilakukan Gesits bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) Tbk.
Baterai copotan ini di tempatkan di Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) milik di SPBU.
Selanjutnya
Menurut Nur, untuk memperluas cara kendaraan listrik mendapatkan baterai, maka yang dibutuhkan terlebih dahulu adalah infrastruktur lebih baik.
"Saya rasa kalau mobil baterainya sebesar 100 kWh, maka kalau mengisi daya 1 jam saja butuh 100 kW, kalau butuh satu menit, berarti satu menit itu 1/60 jam, jadi dikalikan 60, berarti 60 x 100 kW , jadi ada 60 ribu kW atau 60 mega yang dibutuhkan, berarti ini agak sulit untuk cepat,” ucapnya.
Kendati demikian dia tak menampik, jika suatu saat nanti, seiring perkembangan teknologi, akan ada pengecasan daya listrik cepat.
Advertisement