Liputan6.com, Jakarta Harga mahal tampaknya tidak akan jadi masalah bagi kaum kaya. Seperti untuk mendapatkan BMW S1000RR, dua orang kaya Indonesia ini harus mengeluarkan uang hampir Rp1 miliar. Dan berikut ringkasan berita populer lainnya:
1. Dua Orang Kaya Indonesia Pesan BMW S1000RR yang Harganya Hampir Rp1 Miliar
PT Maxindo Moto Nusantara sebagai agen pemegang merek (APM) BMW Motorrad di Indonesia berencana menghadirkan model baru dari BMW S1000RR. Rencananya, moge asal Jerman ini bakal didatangkan April 2019.
Advertisement
"Model baru yang sudah pasti satu model, BMW S1000RR yang sudah ditampilakan di EICMA. Peluncuran saat IIMS 2019, April mendatang," jelas Joe Frans, CEO PT Maxindo Moto Nusantara, di sela-sela peluncuran BMW C 400 X di BMW Motorrad Flagship Store, Jakarta Selatan, Sabtu (16/2/2019). Selengkapnya baca di sini.
2. Tahun Depan, Teknologi Pengereman AEB Bakal Jadi Fitur Standar Mobil
40 negara yang dipimpin oleh Jepang dan Uni Emirat Arab belum lama ini mengajukan permohonan penerapan Advanced Emergency Braking system (AEB). Teknologi ini akan digukakan pada mobil-mobil baru dan kendaraan komersial ringan. Kiranya teknologi ini akan diterapkan pada tahun depan.
Dilansir Carscoops, tujuan dari aturan penggunaan AEB tak lain untuk meningkatkan keselamatan berkendara di jalan raya. Ada 3 negara yang akan menggunakan aturan yang telah mereka buat sendiri di dalam negerinya. Ketiga negara tersebut yaitu Amerika Serikat, Cina dan India. Selengkapnya baca di sini.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
3. Prancis Kucurkan Rp11 Triliun untuk Bikin Pabrik Baterai Mobil Listrik
Baterai atau aki menjadi komponen utama mobil listrik. Karena baterai yang akan menyuplai tenaga untuk menggerakkan motor listrik. Baterai jadi komponen strategis.
Melihat keadaan tersebut dan mengantisipasi semakin meningkatnya kebutuhan baterai untuk kendaraan listrik, baru-baru ini Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengumumkan bahwa pihaknya akan berinvestasi sebesar 700 juta Euro (sekitar Rp 11 Triliun) untuk mengembangkan industri baterai kendaraan listrik selama lima tahun ke depan. Selengkapnya baca di sini.
Advertisement