Liputan6.com, Jakarta - Ramadhan hampir berakhir, namun masih ada kesempatan emas untuk meraih pahala berlipat ganda! Sepuluh hari terakhir Ramadhan menyimpan keutamaan luar biasa, terutama Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Umat Muslim di seluruh dunia menantikan malam tersebut, dan memperbanyak ibadah di sepuluh hari terakhir sangat dianjurkan untuk meningkatkan peluang meraih keberkahannya. Artikel ini akan mengulas amalan-amalan terbaik yang bisa Anda lakukan untuk memaksimalkan waktu berkah ini.
Apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana amalan ini dilakukan? Amalan ini dilakukan oleh seluruh umat muslim di seluruh dunia, di masjid atau di rumah, pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan (20-29 Maret 2025), karena diyakini Lailatul Qadar berada di periode ini. Mengapa? Karena ini adalah kesempatan untuk meraih pahala yang berlipat ganda dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bagaimana caranya? Dengan memperbanyak ibadah seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Baca Juga
Rasulullah SAW meningkatkan intensitas ibadahnya di 10 hari terakhir Ramadhan, mengajarkan kita untuk memanfaatkan waktu yang sangat berkah ini sebaik mungkin. Dengan memperbanyak amalan sunnah, kita dapat mengisi akhir Ramadhan dengan ibadah berkualitas dan menambah tabungan pahala. Amalan-amalan ini bukan hanya rutinitas, melainkan bentuk ketaatan dan kedekatan diri kepada Allah SWT.
Advertisement
Amalan Inti di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Beberapa amalan inti yang sangat dianjurkan di 10 hari terakhir Ramadhan antara lain:
- I'tikaf: Berdiam diri di masjid untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW sering melakukan i'tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan. Ini merupakan kesempatan besar untuk meraih Lailatul Qadar.
- Sholat Malam (Qiyamul Lail): Memperbanyak sholat malam, membaca Al-Qur'an, dan berdoa. Rasulullah SAW meningkatkan intensitas ibadah malamnya di 10 hari terakhir Ramadhan.
- Mencari Lailatul Qadar: Lailatul Qadar dipercaya berada di 10 hari terakhir Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjil. Usahakan untuk menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah.
"Rasulullah SAW sendiri meningkatkan intensitas ibadahnya di periode ini, menjadi teladan bagi umat muslim." Ustaz Khalid juga memberikan pesan bahwa bagi yang tidak bisa i'tikaf di masjid, tetap bisa memperbanyak ibadah di mana pun, misalnya dengan berzikir, membaca Al-Qur'an, atau mendengarkan majelis ilmu.
Advertisement
Amalan Pendukung untuk Memperoleh Keberkahan
Selain amalan inti, beberapa amalan pendukung juga sangat dianjurkan untuk dimaksimalkan:
- Membaca dan Tadabbur Al-Qur'an
- Perbanyak Doa, terutama untuk memohon ampun dan keberkahan, khususnya doa untuk mendapatkan Lailatul Qadar
- Bersedekah, baik berupa harta maupun tenaga
- Perbanyak Dzikir dan Istighfar
- Membangunkan Keluarga untuk Ibadah
- Menghindari Perbuatan Sia-sia
- Bersih Diri dan Menggunakan Wangi-Wangi: Rasulullah SAW juga mandi dan membersihkan diri serta menggunakan wewangian menjelang sholat Isya' di 10 hari terakhir Ramadhan.
Semua amalan di atas hendaknya dilakukan dengan ikhlas dan penuh ketaatan kepada Allah SWT. Tidak ada satu amalan pun yang dapat menjamin mendapatkan Lailatul Qadar, namun dengan memperbanyak ibadah dan berdoa, kita mendekatkan diri kepada Allah dan meningkatkan peluang untuk meraih keberkahan-Nya.
Sholat malam Lailatul Qadar merupakan sholat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan pada malam Lailatul Qadar. Meskipun Allah SWT merahasiakan tanggal pastinya, dipercaya malam tersebut jatuh di 10 hari terakhir Ramadhan. Memahami tata cara dan niat sholat, serta amalan pendukung lainnya, akan membantu memaksimalkan kesempatan meraih keberkahan malam yang istimewa ini.
Mengutip dari laman NU Online Lampung, berikut enam amalan sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW pada sepuluh hari terakhir Ramadhan: Ibadah-ibadah di masjid selama 10 hari terakhir Ramadhan memiliki keutamaan luar biasa. Salah satu yang paling utama adalah kesempatan mendapatkan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Malam Lailatul Qadar menjadi waktu mustajab untuk berdoa dan memohon ampun. Selain itikaf, salat malam (qiyamul lail) juga sangat dianjurkan. Rasulullah SAW sangat tekun melaksanakannya di sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Sepuluh hari terakhir Ramadhan merupakan waktu yang penuh berkah dan menjadi kesempatan bagi kita untuk memperbanyak ibadah. Dengan mengikuti jejak Rasulullah SAW, kita dapat memaksimalkan waktu yang terbatas ini dengan beribadah lebih khusyuk dan penuh makna.
