Liputan6.com, Jakarta - Salah satu yang harus dilakukan pemilik mobil sebelum berangkat mudik Lebaran, adalah melakukan pengecekan atau perawatan kendaraan. Pasalnya, ke kampung halaman merupakan kegiatan berkendara dengan jarak yang cukup jauh, dan kendaraan harus dipastikan dalam keadaan prima.
Selain mesin hingga komponen lainnya, yang wajib diperiksa adalah sistem pelumasan. Jangan sampai, ketika mudik mengalami gangguan di jalan, terlebih kondisi dan situasi saat mudik sulit diprediksi, apakah jalanan lancar atau macet. Lalu, perlukah mengganti oli sebelum berangkat mudik?
Dijelaskan Deni Adrian, Kepala Bengkel Auto2000 Cibinong, interval mengganti oli mesin harus diperhatikan dengan baik. Jangan sampai melebihi batas waktu yang direkomendasikan oleh pabrikan.
Advertisement
"Oli itu memiliki tingkat viskositas atau kekentalan, sehingga jika sudah melebihi dari batas yang ditentukan akan mengurangi kinerjanya," ujar Deni, seperti disitat laman resmi Auto2000, Senin (13/5/2019).
Lanjutnya, terlebih untuk mobil yang jarang dipakai, memang harus sering dicek kondisi oli, karena belum tentu pelumas tersebut masih punya kualitas yang bagus.
6 Bulan atau 10.000 Km
Maka dari itu patokan pergantian oli itu ada yang berdasarkan jarak tempuh atau bulan, mana yang lebih dulu tercapat.
"Coba cek jika olinya sudah kental sekali dan warnanya hitam, maka harus diganti meski belum waktunya diganti sesuai dengan petunjuk dari buku servis," ungkap Deni.
Deni menjelaskan, setiap pabrikan menyarankan penggantian oli mesin itu dilakukan setiap 10.000 km sekali agar performa pelumas hingga mesin tetap optimal.
Bisa juga berpatokan pada bulan, yaitu setiap 6 bulan sekali atau 10.000 km, mana yang lebih dulu tercapai.
"Kalau mau mudik sudah waktunya ganti oli, sebaiknya diganti, dan jika belum jangan sampai lupa untuk mengganti oli setelahnya agar kinerja mobil tetap prima," pungkas Deni.
Advertisement