Liputan6.com, Jakarta - Balapan tidak sekedar mencari pembalap tercepat dan terbaik. Di ajang adu kecepatan tersebut menjadi laboratorium untuk menguji teknologi mereka.
Di samping itu, mobil-mobil modern saat ini mendapatkan banyak manfaat dari hasil pengujian melalui kompetisi adu cepat itu. Berikut 5 teknologi yang diwarisi arena balap yang mengubah dunia otomotif, seperti dilansir Zing:
1. Mesin Turbocharged
Advertisement
General Motors sudah memakai turbo untuk Oldsmobile F85 dan Chevrolet Corvair pada 1962, sebelum teknologi turbocharging diaplikasikan di trek F1. Tapi saat itu tak menghasilkan sesuatu yang signifikan, sampai pabrikan mobil lain ikut mengembangkannya.
Baca Juga
Hasil menarik terlihat saat Porsche mengenalkan dua model Can-Arm 917/10 dan 917/30, serta Renault yang membawa teknologi turbocharging ke arena balap F1.
Hingga akhirnya kini mobil modern banyak menggunakan teknologi turbo. Menyusutkan kapasitas mesin, dan menambahnya dengan turbo. Selain mendongkrak tenaga, mobil juga bisa menghemat bahan bakar.
Teknologi turbocharging memungkinkan mesin yang lebih kecil bisa menghasilkan tenaga lebih besar. Itu kenapa Ford lebih memilih mesin V6 twin-turbo ketimbang v8 untuk F-150.
2. Sistem 4WD
Mobil-mobil yang dipacu di arena balap menggunakan sistem penggerak semua roda. Audi Quattro adalah model pertama yang menggunakan sistem 4WD dan mendominasi World Rally Championship (WRC).
Quattro lalu membuktikannya dengan menjadi juara pada tahun 1983 dan 1984 serta memenangkan tiga kemenangan pada kejuaraan Pikes Peak International Hill Climb Race.
Nama Quattro hadir di sebagaian besar mobil Audi saat ini, berkat keberhasilan Audi menggunakan sistem 4WD. Tapi Audi kemudian meninggalkan kejuaraan WRC. Lalu model lain seperti Subaru Impreza WRX dan Mitsubishi Lancer Evolution mendapatkan peluang menang lebih besar.
Sistem 4-WD ini juga disebut bisa melibas semua medan. Para engineer mengatakan hal itu karena traksi yang meningkat dari sistem 4-WD.
Advertisement
3. Gearbox Semi-Otomatis
Pilihan gearbox ada otomatis dan manual. Tapi, butuh waktu untuk mengganti persneling jika memakai manual, maka itu lahirlah transmisi otomatis.
Tim balap lalu menemukan keunggulan kinerja gearbox yang bisa digeser sendiri tanpa mengandalkan pedal kopling. Sistem itu memungkinkan perpindahan gigi yang lebih cepat.
Gearbox dual-clutch PDK milik Porsche lalu menjadi karakter mobil sport pabrikan Jerman. Teknologi tersebut pertama kali diuji pada mobil balap 956 pada tahun 1983.
Sementara itu, Ferrari mengembangkan gearbox semi-otomatis untuk mobil F1 dan dirilis pada tahun 1989, untuk Ferrari 640.
4. Rem Cakram
Bagian terpenting dari mobil adalah sistem pengeremannya. Sejak penemuan mobil, kemajuan terbesar dalam teknologi rem adalah rem cakram. Permukaan rem cakram memiliki lubang yang terbelah untuk membuat sirkulasi udara di antara bantaran rem lebih baik daripada rem drum. Selain itu juga untuk mengurangi panas dan meningkatkan kinerja.
Hal ini menarik perhatian jaguar pada awal 1950-an. Pabrikan mobil Inggris itu bekerja sama dengan Dunlop, untuk mengembangkan rem cakram untuk pesawat terbang. Jika pesawat bisa berhenti di landasan dengan rem cakram, maka itu juga akan berlaku untuk mobil. Oleh karena itu, Jaguar C-Type yang dilengkapi dengan rem cakram selalu menang dalam balapan 24-Hours Le Mans.
Banyak merek lain yang juga menguji rem cakram, seperti Crosley Hotshot 1949 dan Chrysler 1950. Tapi kemenangan jaguar membuktikan bahwa teknologinya benar-benar revolusioner. Saat ini, rem cakram adalah komponen standar bagi hampir semua mobil.
Advertisement
5. ABS
Seperti rem cakram, Anti-Lock Braking System (ABS) lebih umum dipakai pada pesawat terbang sebelum pada mobil, yang disebut sistem maxaret Dunlop.
Pada tahun 1960-an, ABS dipakai untuk mobil balap F1 Ferguson P99 dan Jensen FF. Namun, biaya yang mahal membuatnya hanya dipakai secara terbatas.
Saat ini, mobil yang tak dilengkapi ABS akan dianggap ilegal di Amerika Serikat. ABS tidak terlalu rumit, tetapi sangat efektif dan aman.
Sumber: Otosia.com