Toyota Enggan Bawa Corolla Altis Hatchback, Apa Alasannya?

Selain model sedan, Toyota Corolla untuk pasar global juga diluncurkan dalam versi hatchback.

oleh Arief Aszhari diperbarui 18 Sep 2019, 10:05 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2019, 10:05 WIB
Toyota Corolla hatchback (Foto: Paultan)
Toyota Corolla hatchback (Foto: Paultan)

Liputan6.com, Jakarta - Selain model sedan, Toyota Corolla untuk pasar global juga diluncurkan dalam versi hatchback. Bahkan, penjualan cukup menjanjikan, dan jika dibawa ke Indonesia bisa menjadi pilihan menarik karena tidak terkena pajak barang mewah seperti versi sedan.

Dijelaskan Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, pihaknya saat ini belum berniat untuk membawa Toyota Corolla versi hatchback, dan masih fokus menggarap pasar sedan. Pasalnya, peminat model ini, kebanyakan masih berasal dari kalangan menengah ke atas.

"Belum ada, kami masih fokus di sedan. Karena yang meminta Altis masih di segmen eksekutif. Jadi, saat ini masih sedan dulu," jelas Anton di Jakarta beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, dengan kehadiran all new Corolla Altis, raksasa asal Jepang ini optimistis sedan andalannya tersebut diterima oleh masyarakat. Terlebih, model baru tersebut, mendapatkan penyegaran dengan menggunakan platform baru TNGA, dan fitur yang lebih canggih.

Sebagai contoh, salah satu model sedan Toyota yang baru diluncurkan beberapa waktu lalu, Camry penjualannya cukup positif. "Penjualan camry tahun lalu di bawah 100 unit per bulan, dan pernah menyentuh 50 unit per bulan. Namun pada tahun ini, penjualan naik bahkan sampai 150 unit per bulan," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Wacana LCGC Kena PPnBM 3 Persen, Ini Tanggapan Toyota

Demi mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, pemerintah berencana menyesuaikan kembali Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM

Meskipun masih dalam tahap pengkajian, skema insentif untuk kendaraan ini kabarnya akan berubah, dan mobil murah ramah lingkungan (LCGC) tak lagi istimewa.

 

 
 

 

Dalam skema PPnBM yang baru nanti, mobil yang termasuk dalam program Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) ini bakal dikenakan PPnBM tiga persen, setelah sebelumnya LCGC tidak dibebankan PPnBM.

Menanggapi hal tersebut, Anton Jimmi Suwandy selaku Direktur Pemasaran PT TAM (Toyota Astra Motor) mengaku pihaknya masih menunggu peraturan resminya terbit.

" Ini peraturannya masih draft, finalnya belum kelihatan seperti apa kira-kira. Ada informasi kenaikan pajak PPnBM dari nol menjadi di atas nol. Kita tunggu peraturannya seperti apa," ungkap Anton saat peluncuran Toyota Calya facelift di Jakarta Selatan, Senin (16/9).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya