Lamborghini Huracan Evo RWD, Supercar Khusus Pecinta Drifting

Dipadu dengan Dynamic Steering, Lamborghini Huracan Evo RWD diklaim sanggup memberi kesenangan berkendara sepenuhnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jan 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2020, 19:00 WIB
Lamborghini Huracan Evo RWD
Lamborghini Huracan Evo RWD (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Huracan Evo RWD resmi diperkenalkan oleh Lamborghini. Seperti namanya, RWD menandakan Huracan yang satu ini berpenggerak belakang (rear wheel drive). Dipadu dengan Dynamic Steering, Lamborghini Huracan Evo RWD diklaim sanggup memberi kesenangan berkendara sepenuhnya.

Nilai yang ditawarkan bukanlah sebagai pencatat waktu tercepat. Jantung pacu V10 5,2 liter Naturally Aspirated terpaut 29 bhp dari Evo AWD. Berarti total keluaran daya setara dengan Huracan standar, di angka 602 bhp pada 8.000 rpm serta torsi puncak 560 Nm pada 6.500 rpm. Momen akselerasi ke 100 kpj diklaim memakan waktu 3.3 detik dan berujung di titik 325 kpj. Sebagai pembanding, Evo pertama hanya butuh 2,9 detik dan sanggup berlari melewati batas 325 kpj.

Meski begitu, ada satu keuntungan, berkurangnya bobot dari 1.422 kg menjadi 1.389 kg. Ini diakibatkan oleh komponen distribusi tenaga, yang absen untuk roda depan. Kombinasi sasis aluminium dan serat karbon turut berperan atas minimnya bobot si junior.

Untuk mendukung kenikmatan di balik kemudi, Lamborghini membekali Performance Traction Control System (P-TCS). Kontrol traksi berikut dinamisme berkendara diatur melalui tombol Anima (Adaptive Network Intelligent Management) di setir. Tetap ada tiga mode bisa dipilih: Strada, Sport, Corsa. Secara proaktif otak mengatur translasi momen puntir ke roda, baik itu dibatasi atau digencarkan seluruhnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bukan Model Terliar

Huracan Evo RWD tidak tumbuh sebagai model terliar. Masih sanggup menahan diri di setiap mode berkendara. Kalau jalanan sedang licin bisa memilih Strada. Inilah saat otak Huracan sepenuhnya sadar untuk melindungi pengemudi. Pemikiran dasar ini meminimalisir selip di roda, demi memastikan stabilitas dan keselamatan di segala kondisi.

Jika ingin ngepot, panggil mode Sport untuk merasuki Huracan. Dipastikan bokong bakal beraksi dengan nakal. Kendati mudah untuk menginisiasi drifting, penyaluran torsi dibatasi saat terdeteksi peningkatan sudut oversteer yang terlalu cepat. Di sinilah kesadaran Huracan pulih, agar pengemudi tetap aman saat bersenang-senang.

Kapabilitas mencatatkan waktu cepat pun tidak dilupakan lantaran itulah identitas Lamborghini. Pilih saja mode Corsa. Terjemahan momen puntir mengoptimalkan strategi saat keluar dari tikungan. Kehalusan intervensi meningkat 30% ketimbang model sebelum. Melalui mode ini, traksi setelah kenyang menelan apex diklaim 20% lebih baik. Semua settingan berkendara didukung Lamborghini Dynamic Steering. Memastikan feedback maksimal pada lingkar kemudi.

Di samping kecanggihan peranti kontrol, kehebatan suspensi Evo RWD cenderung moderat. Konfigurasi double wishbone hanya dilengkapi peredam kejut pasif. Pun pada sistem pengereman dibantu ventilated and cross-drilled steel brake saja. Carbon Ceramic Brakes merupakan opsi tambahan. Wajar saja, lantaran varian ini menjadi entry level yang cocok bagi para pemula. Di Eropa ia dibanderol mulai dari 159.443 Euro atau setara hampir Rp 2,5 miliar.

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya