Cara Menaikkan Harga Motor Bekas Terendam Banjir

Beberapa pemilik kendaraan memiliki keinginan untuk menjual motor yang terendam banjir dan menggantinya dengan model baru. Tak dapat dipungkiri, kendaraan bekas banjir biasanya dijual lebih murah dari harga pasaran karena memerlukan beberapa perbaikan.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 15 Jan 2020, 15:05 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2020, 15:05 WIB
Diguyur Hujan, Banjir Rendam Hang Lekir Jakarta
Pengendara motor melintasi banjir di Jalan Hang Lekir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (1/1/2020). Banjir tersebut disebabkan karena tingginya intensitas hujan yang mengguyur sejak Selasa (31/12/2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa pemilik kendaraan memiliki keinginan untuk menjual motor yang terendam banjir dan menggantinya dengan model baru. Tak dapat dipungkiri, kendaraan bekas banjir biasanya dijual lebih murah dari harga pasaran, karena memerlukan beberapa perbaikan.

Lalu bagaimana cara mengoptimalkan harga motor bekas banjir?

Menanggapi hal tersebut, pemilik Rudy Motor, Rudy, mengimbau pemilik kendaraan untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh kerusakan yang terjadi pada motor.

"Pastinya diperbaiki dulu ya, setelah itu baru deh dijual. Kalau dalam keadaan rusak pasti enggak ada harganya," katanya kepada Liputan6.com, Rabu (15/1/2020).

Selain itu, Rudy juga mengimbau pemilik untuk memperhatikan bodi kendaraan. Cuci secara menyeluruh dan buat sebaik mungkin agar tampilan motor maksimal.

"Tampilannya juga harus diperhatikan. Jangan sampai sudah diperbaiki mesinnya, tapi tampilannya tidak maksimal," ujar Rudy.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penurunan Harga

Saat disinggung penurunan harga motor bekas banjir, Rudy mengaku tak bisa memprediksi tanpa melihat wujudnya. Meski demikian, Ia menegaskan motor bekas banjir pasti mengalami penurunan harga.

"Harus dilihat dulu bagaimana wujudnya, apa saja yang rusak. Jenis motornya juga memengaruhi. Enggak sampai 30 persen, kalau motor itu berbeda dengan mobil. Kalau mobil perbaikannya lebih ribet," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya