Wacana Gunakan Helm Pribadi Saat Naik Ojol Sudah Ada Sebelum PSBB

Ojek online sudah bisa mengangkut penumpang di masa PSBB transisi mulai hari ini, 8 Juni 2020. Hal ini sesuai dengan keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 09 Jun 2020, 07:04 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2020, 07:04 WIB
Orderan Sepi, Ojol Terima Bingkisan Makan Siang dan Hand Sanitizer
Ojek online (ojol) antre menerima bantuan berupa bingkisan makan siang dan hand sanitizer di kawasan Jalan Raden Saleh, Jakarta, Selasa (7/3/2020). DPP PKB memberikan 500 paket kepada ojol akibat lesunya orderan selama pandemi corona Covid-19. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Ojek online sudah bisa mengangkut penumpang di masa PSBB transisi per 8 Juni 2020. Hal ini sesuai dengan keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Meski demikian, ada beberapa hal yang harus selalu diperhatikan penumpang saat menggunakan layanan ini, salah satunya menggunakan helm pribadi untuk mencegah penularan virus Corona Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Presidium Garda (Gabungan Aksi Roda Dua) Indonesia, Igun Wicaksono menegaskan wacana penggunaan helm pribadi merupakan wacana yang diberikan pihaknya kepada Pemerintah.

"Sebenarnya kita sudah kasih ide ini sebelum PSBB, bulan Maret 2020, namun karena ada PSBB sempat terhenti sosialisasi bawa helm sendiri," kata Igun kepada Liputan6.com.

Igun juga menegaskan pihaknya akan melakukan sosialisasi terkait penggunaan helm pribadi saat menggunakan jasa ojol.

"Tanggal 8 juni di wilayah Jabodetabek kita akan sosialisasi kembali. Jadi pengemudi akan mengingatkan penumpang untuk membawa helm sendiri saat menggunakan jasa angkut penumpang," ujarnya.

Keputusan Menteri Kesehatan

Imbauan penggunaan helm pribadi tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.

"Asosiasi mengajukan bawa helm sendiri kepada Pemerintah. Lalu akhirnya dikelurkan menjadi imbauan bagi masyarakat. Bisa dicek, ada jejak digitalnya," tutur Igun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya