Dibanderol Rp1 Miliaran, Ini Alasan Orang Kaya Beli Mobil Listrik Tesla

Sejak resmi meluncur di Indonesia, mobil listrik Tesla sukses menarik perhatian karena dinilai memiliki beragam fitur canggih dan lebih ramah lingkungan.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 16 Jun 2020, 17:29 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2020, 17:29 WIB
Naik Tesla Model S, Jakarta-Bandung Bebas Bensin
President Director Prestige Motorcars, Rudy Salim, mengklai bahwa Tesla Model S bisa menempuh 400 km dengan kondisi baterai penuh.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak resmi meluncur di Indonesia, mobil listrik Tesla sukses menarik perhatian karena dinilai memiliki beragam fitur canggih dan lebih ramah lingkungan.

Sederet artis dan pengusaha juga berbondong-bondong memilih Tesla sebagai salah satu kendaraan mewah yang terparkir di garasi rumah.

Melihat hal tersebut, Rudy Salim, Presiden Direktur Prestige Motorcars menjelaskan alasan mobil asal Amerika Serikat tersebut menjadi pilihan konsumen Tanah Air.

"Bebas ganjil genap ya kalau di Jakarta mobil listrik itu. Mobil listrik ini juga lebih hemat dari sisi bahan bakar bila dibandingkan dengan mobil konvensional," kata Rudy di Jakarta.

Selain itu, penggunaan mobil listrik saat ini menjadi kontribusi penting mengurangi polusi udara karena gas buang yang dihasilkan kendaraan berbahan bakar fosil.

"Kalau mobil konvensional bensinnya bisa Rp4 juta sebulan, sedangkan mobil listrik paling Rp 400 ribu," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harga Setara Mobil Eropa

Terkait harga, Rudy juga menegaskan bila banderol yang diberikan pada Tesla masih berada di level mobil Eropa.

"Harga juga belum terlalu mahal. Masih sama dengan harga Mercedes-Benz dan BMW," tuturnya.

Saat ini terdapat Tesla Model 3, S dan X yang dijual Prestige Motorcars. Menjadi yang termurah, Model 3 memiliki banderol di atas Rp1 miliar.

 

Biaya Pengisian

Terkait biaya pengisian, untuk daya baterai dari nol sampai penuh biaya yang diperlukan sekitar Rp70.000 dengan estimasi waktu pengisian daya selama empat jam.

Hal ini seperlima lebih hemat dibandingkan biaya bahan bakar kendaraan konvensional yang menggunakan mekanisme combustion engine.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya