Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan realisasi penanaman modal di sektor industri manufaktur pada 2021. Kenaikan investasi ini, bisa mencapai Rp 323,56 triliun, yang didukung optimisme mengakselarasi pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19.
"Investasi diperkirakan menjadi faktor penggerak pertumbuhan sektor industri di tahun 2021," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, pada Konferensi Pers Akhir Tahun 2020 di Jakarta, berdasarkan siaran pers yang diterima Liputan6.com, Senin (28/12).
Advertisement
Lanjut Menperin, beberapa sektor yang masih jadi primadona para investor untuk menanamkan modalnya pada tahun depan, antara lain industri makanan dan minuman, logam dasar, otomotif, serta elektronik.
Selama ini investasi sektor industri membawa dampak yang luas bagi perekonomian nasional, salah satunya melalui penyerapan tenaga kerja.
Hingga Agustus 2020, jumlah tenaga kerja di sektor industri sebanyak 17,48 juta pekerja atau berkontribusi 13,61 persen dari total tenaga keja nasional.
Agus meyakini, diterbitkannya Undang-Undang Cipta Kerja dan adanya komitmen pemerintah untuk segera menyelesaikan aturan turunannya, akan membangun ekosistem iklim investasi yang kondusif dan menjadi daya tarik bagi para investor.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pabrikan Korsel dan Cina
Contohnya, investasi baru di sektor otomotif yang tengah berjalan atau on progress adalah pembangunan pabrik Hyundai Motor Corporation sebesar Rp 21,8 triliun.
"Mereka akan memproduksi battery electric vehicle pada tahun 2023. Selanjutnya, investasi PT. ABC untuk membangun pabrik cell battery senilai Rp 207,5 miliar dengan kapasitas maksimal sebesar 25 juta pcs per tahun," ungkapnya.
Di samping itu, terdapat rencana relokasi beberapa pabrik dari China yang membuktikan bahwa Indonesia menjadi salah satu destinasi investasi pasca-pandemi Covid-19.
"Oleh karena itu, kami terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mencari jalan keluar bagi permasalahan yang bersifat strategis agar bisa mendorong kinerja pertumbuhan sektor industri, baik jangka pendek maupun jangka menengah dan panjang,” paparnya.
Advertisement