Liputan6.com, Jakarta - Ekspor kendaraan roda empat menjadi salah satu lini yang terimbas pandemi virus Corona Covid-19. Namun, kondisi tersebut, semakin membaik dan hal tersebut juga dirasakan oleh PT Suzuki Indomobil Motor (SIM),
Pada kuartal pertama tahun ini, jenama berlambang huruf S tersebut mencatatkan pergerakan positif terkait pengapalan mobilnya ke luar negeri yang tumbuh hingga 12 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga
Peningkatan ini dipimpin oleh Suzuki XL7 yang berhasil mencatat angka pertumbuhan hingga 136 persen, dan Karimun Wagon R yang peningkatannya mencapai 277 persen dibandingkan dengan Januari-Maret 2020.
Advertisement
"Peningkatan performa ekspor ini tentu kami sambut positif. Selain menandakan bahwa pasar otomotif internasional mulai pulih, pencapaian ini juga menjadi bukti bahwa kualitas produk Suzuki Indonesia telah diakui dan diminati secara global," terang Apriyanto, Production Planning Control Assistant to Dept Head PT SIM.
Selain ekspor dalam bentuk utuh (CBU/Completely Built Up) XL7 yang berkontribusi hingga 25,3 persen, performa ekspor Suzuki juga didukung pengapalan Karimun Wagon R secara terurai (CKD/Completely Knock Down) sebesar 29,3 persen dan CBU all new Ertiga sebesar 14,1 persen.
Total performa ekspor Suzuki mencapai 17.216 unit pada periode Januari-Maret 2021 dengan negara tujuan ekspor sebanyak 51 negara yang tersebar di Asia,Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan, Oseania, dan Afrika.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Peningkatan Maret
Tidak hanya peningkatan pada periode Januari-Maret 2021, Suzuki juga mencatatkan adanya peningkatan pada angka ekspor CBU Maret jika dibandingkan dengan Februari 2021. Peningkatan dipimpin oleh produk buatan dalam negeri, new Carry pikap yang permintaannya meningkat hingga 66 persen.
Suzuki XL7 pun turut berkontribusi dengan mengapalkan lebih dari 2.000 unit pada Maret lalu, meningkat hampir 20 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Advertisement