Stellantis Prioritaskan Produksi Mobil Listrik Dibanding Mesin Konvensional, Ini Alasannya

Stellantis akhirnya memutuskan untuk memprioritaskan produksi mobil listrik ketimbang mobil konvensional.

oleh Fahmi Rizki diperbarui 07 Okt 2021, 09:03 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2021, 09:03 WIB
Stellantis akan memprioritaskan produksi mobil listrik (CNET)
Stellantis akan memprioritaskan produksi mobil listrik (CNET)

Liputan6.com, Jakarta - Stellantis sebagai holding dari perusahaan otomotif FCA dan PSA, akhirnya memutuskan untuk lebih fokus pada produksi mobil listrik. Hal ini dikarenakan kelangkaan microchip yang terjadi berlarut-larut dan memberikan dampak yang begitu besar untuk industri otomotif.

Sadar akan kelangkaan tersebut, perusahaan akhirnya memutar ulang kompas mereka untuk lebih memprioritaskan produksi mobil listrik. Menurut mereka, di tengah kelangkaan microchip mereka harus memprioritaskan produksi mobil listrik yang saat ini tengah diburu oleh konsumen di seluruh belahan dunia.

Terlebih untuk pasar Eropa, konsumen otomotif di Benua Biru tersebut memang lebih condong untuk membeli mobil listrik ketimbang mobil bermesin konvensional.

Ini juga disebabkan karena sejalan dengan visi dan misi pemerintah mereka untuk mempromosikan mobil listrik untuk siklus udara yang lebih baik.

"Kami akan terus mengelola semua powertrain bersama-sama, tetapi electric vehicle lebih diutamakan. Kami melihat lebih banyak pelanggan yang bersedia membeli mobil listrik sekarang," jelas Anne-Lise Richard, Company Head of E-Mobility, mengutip Insideevs.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pembeli Mobil Listrik di Eropa Dapat Subsidi dari Pemerintah

Selain itu, untuk terus merangsang daya beli masyarakat terhadap mobil listrik, otoritas di seluruh Eropa sudah memberikan program menarik bagi konsumen mobil listrik.

Salah satunya adalah untuk konsumen otomotif Jerman, mereka akan mendapatkan subsidi senilai USD 10.500 atau setara dengan Rp 150 juta dari harga mobil listrik sepenuhnya.

Untuk fokus terhadap produksi mobil listrik, dalam beberapa kesempatan Stellantis terus mengungkapkan bahwa pihaknya memang sudah menyiapkan dana senilai USD 34,5 miliar atau setara dengan Rp 491 triliun termasuk untuk pengembangan softwarenya.

Nantinya, seluruh merek yang berada di bawah naungan Stellantis seperti Peugeot, Citroen, Jeep, Chrysler, Dodge dan RAM, akan mengusung full electric vehicle.

Infografis Kantor dan Area Komunitas Rawan Penularan Covid-19

Infografis Kantor dan Area Komunitas Rawan Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kantor dan Area Komunitas Rawan Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya