Dukung Elektrifikasi, Haval Akan Setop Jual Mobil Konvensional

Pada 2030, Haval, akan fokus dalam penjualan mobil listrik seraya meningkatnya populasi mobil listrik di negara tersebut. Hal ini akan memberikan sebuah persaingan baru di mana sudah ada beberapa pabrikan lain yang menelurkan mobil listrik untuk konsumen domestik.

oleh Fahmi Rizki diperbarui 26 Agu 2022, 18:01 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2022, 18:01 WIB
Haval setop jualan mobil bermesin konvensional pada 2030 (Carnewschina)
Haval setop jualan mobil bermesin konvensional pada 2030 (Carnewschina)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu target dari elektrifikasi di sektor otomotif adalah untuk memberikan lingkungan yang lebih hijau. Kehadiran mobil listrik dipercaya bisa menjadi salah satu aspek penting untuk mendukung misi dan visi tersebut.

Langkah tersebut akhirnya dijalankan oleh sub merek Great Wall Motor, Haval, di mana pihaknya telah memutuskan untuk tidak lagi menjual mobil bermesin konvensional.

Pada 2030, Haval, akan fokus dalam penjualan mobil listrik seraya meningkatnya populasi mobil listrik di negara tersebut. Hal ini akan memberikan sebuah persaingan baru di mana sudah ada beberapa pabrikan lain yang menelurkan mobil listrik untuk konsumen domestik.

"Penjualan mobil Cina mengantarkan peluang yang tak terlihat dalam satu abad. Hari ini, Haval New Energy akan memulai perjalanan baru," jelas Mu Feng, Presiden Great Wall Motor, dalam sambutannya seperti dilansir Carnewschina.

Berdasarkan data Carnewschina, pasar kendaraan listrik di negera tersebut terus menunjukkan pertumbuhan yang cukup pesat.

Dari laporan tersebut juga disebutkan, langkah Haval untuk fokus pada penjualan mobil listrik dikarenakan biaya bahan bakar yang terus meningkat. Kontribusi penjualan kendaraan listrik pada Juli 2022 lalu, berhasil menyumbang sebesar 26,7 persen yang terdiri dari 428 ribu kendaraan listrik murni dan 136 ribu kendaraan plug-in hybrid.

Penjualan Mobil Listrik di Cina Meningkat, Wuling Tempati Urutan Kedua

Bicara brand yang menguasai pasar, untuk posisi pertama masih ditempati oleh BYD. Pabrikan ini mengakumulasi penjualan sebanyak 139.119 unit pada Juli 2022 di mana hasil tersebut mengalami peningkatan sekitar 6,93 persen.

Sementara Wuling, berada di peringkat kedua dengan total penjualan 37.695 unit. Penjualan yang diraih oleh pabrikan dengan logo lima berlian tersebut mengalami penurunan 10,87 persen dibandingkan Juni 2022.

Sedangkan GAC Aion, berada di posisi ketiga dengan akumulasi penjualan sebesar 23.104 unit. Torehan tersebut kabarnya mengalami peningkatan sebesar 6,39 persen dibandingkan dari bulan sebelumnya.

Kendati based on brand BYD mendominasi, namun untuk model yang paling laris justru dikuasai oleh Hongguang Mini EV. Mobil listrik mungil ini sukses terjual sebanyak 37.047 unit. Di posisi kedua, ketiga, dan keempat model mobil listrik yang paling laris tetap dikuasai oleh BYD.

Adapun beberapa model tersebut antara lain adalah BYD Yuan Plus dengan total penjualan 17.247 unit, BYD Dolphin EV dengan total penjualan 14.586 unit, dan BYD Han EV dengan akumulasi penjualan 12.219 unit.

Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
Banner Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya