Liputan6.com, Jakarta - All new Kijang Innova Zenix yang dirilis Toyota Indonesia beberapa waktu lalu tersedia dalam dua varian mesin, yakni bensin dan hybrid. Meski demikian Toyota Indonesia masih meniagakan Innova diesel generasi sebelumnya karena masih ada permintaan.
"(Innova diesel) masih kami jual, tapi dikhususkan untuk konsumen fleet (perusahaan)," terang Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing PT Toyota-Astra Motor (TAM) disela Journalist Test Drive Toyota Kijang Innova Zenix di Semarang, Jawa Tengah.
Meski begitu, konsumen perorangan juga masih bisa meminang Innova diesel tetapi harus lebih bersabar karena model ini diprioritaskan untuk konsumen fleet. "Untuk retail ya bisa-bisa aja, tapi harus menunggu," kata Anton.
Advertisement
Lebih lanjut pria berkacamata itu menyebut saat ini surat pemesanan kendaraan (SPK) Innova diesel berkisar antara 200-300 unit. Dan konsumen lagi-lagi harus bersabar karena jalur produksi Toyota saat ini tengah fokus pada Innova Zenix.
"Saat ini SPK-nya kurang lebih 200-300 unit. Konsumen harus sabar menunggu karena kami mesti order dulu sekitar 2-3 bulan," ujar Anton.
Menariknya, Toyota akan memproduksi Innova diesel versi matik di tahun depan. Ia menyebut, model ini sengaja dihadirkan untuk memenuhi permintaan konsumen.
"Sekarang ini hanya (Toyota Innova diesel) versi manual yang diproduksi, tapi Maret tahun depan kami akan produksi versi matik. Kami produksi karena ada permintaan dari pengusaha rental, salah satunya untuk tourism di Bali," tutup Anton.
Antrean Toyota Kijang Innova Hybrid Zenix Makin Panjang
Permintaan Toyota Kijang Innova Hybrid Zenix terus bertambah. Belum genap satu bulan setelah peluncuran, surat pemesanan kendaraan (SPK) mobil yang diproduksi di dalam negeri ini mencapai 7.000an unit.
"Update terakhir totalnya 7.200 SPK. Tipe hybrid masih paling kuat sekitar 70-80 persen, sisanya yang tipe bensin," terang Anton Jimmy Suwandi, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) di Jakarta, Senin (19/12/2022).
Lebih rinci lagi, Anton menyebut jika tipe paling atas menjadi kontributor terbesar. Namun perbandingan dengan tipe lainnya tidak terpaut jauh.
"Varian Q yang paling besar tapi antara varian V dan G tak beda jauh. Hampir bagi tiga lah (perbandingannya) tapi tipe Q nya lebih besar," ujarnya.
Dengan antrean yang mengular, inden atau waktu tunggu konsumen pun menjadi lebih lama. Di wilayah Jawa Tengah sendiri, inden Innova Zenix mencapai setengah tahun.
"Kalau di Semarang atau Jawa Tengah sekitar enam (6) bulanan, kalau Jakarta saya mesti cek lagi. Inden ini memang jadi lumayan panjang karena biasanya tiga (3) bulan yang cukup normal konsumen biasa menunggu," kata Anton.
Advertisement