Liputan6.com, Jakarta - Berbagai mobil dan sepeda motor unik menghiasi pameran otomotif Indonesia International Motor Show atau IIMS 2023. Salah satu mobil antik yang banyak dijadikan objek berfoto adalah Mazda Bongo F1000 Deluxe yang diproduksi pada 1972.
Seri Bongo ini dapat dibilang sebagai mobil legendaris karena merupakan mobil van atau minibus pertama yang diproduksi Mazda. Generasi pertama dari mobil ini dirilis Mazda pada 1966 sampai 1975.
Menariknya, seri Bongo ini juga diproduksi di Indonesia pada akhir 1960-an. Seiring dengan perkembangan jaman, Bongo terus berevolusi hingga mencapai generasi ke-5.
Advertisement
Hingga saat ini seri Mazda Bongo masih menemani para pengguna mobil van. Hadir di IIMS 2023, Bongo generasi pertama ini ternyata dibawa pemiliknya yang bernama Pak De Bei Budiono.
Selain membawa Mazda Bongo F1000 Deluxe 1972, Pak De Bei juga memerkan dua koleksi lainya yaitu, Mazda B600 Deluxe 1965 dan Toyota Corona RT 81 Deluxe 1972. Pak De Bei telah mengoleksi mobil-mobil antik ini sejak 2000-an.
Menurut penjelasanya, mobil-mobil antik seperti ini ia dapatkan melalui internet, media sosial, ataupun pemberian dari sahabat. Seluruh mobil koleksinya ia anggap sebagai sebuah seni. Oleh karena itu, Pak De Bei mengabadikan mobil-mobil antik ini.
Hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa Pak De Bei membawa koleksi-koleksinya ke IIMS 2023. Ternyata mengabadikan seni dari mobil-mobil antik memang telah menjadi misinya.
Bukan Hanya Jadi Pajangan
"Saya beli mobil antik tuh buat terus dikenang agar seni dari mobil ini panjang umur. Ibaratkan lukisan lukisan yang dipajang di museum, bedanya ini mobil antik," ungkap Pak De Bei ketika dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu (18/2/2023)
Jika dilihat dari luar, mobil ini memiliki kondisi yang sangat mulus. Meskipun umurnya sudah tua, mobil ini tetap dirawat secara berkala.
"Ya seperti merawat mobil, motor, atau binatang peliharaan saja, dielus-elus diganti oli, dipoles, dan jangan lupa bayar STNK nya," candanya.
Selain dirawat, mobil ini juga tidak dijadikan pajangan saja. Pak De Bei masih sering mengajak mobil-mobilnya pergi jalan-jalan.
"Tergantung situasi, kalau ada waktu dan cuaca bagus biasanya Sabtu-Minggu dibawa ke pasar sama Istri dan anjing saya," Pak De Bei memungkasi.
Advertisement