Liputan6.com, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi menghentikan penjualan dari mobil perkotaan andalannya, Ignis. Keputusan untuk tidak lagi meniagakan model yang masih diimpor secara completely built up (CBU) dari India ini, merupakan bagian dari stategi pabrikan berlambang huruf S di Tanah Air.
Dijelaskan Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS, alasan terkait penghentian penjualan Suzuki Ignis ini, sesuai dengan rencana perusahaan yang secara bertahap akan lebih fokus kepada produk elektrifikasi.
Baca Juga
"Sesuai dengan rencana korporasi kami, yang secara bertahap akan lebih fokus ke produk elektrifikasi, seperti XL7 hybrid dan Ertiga hybrid," jelas Harold, saat dikonfirmasi terkait penghentian Suzuki Ignis, melalui pesan elektronik kepada Liputan6.com, Rabu (10/7/2024).
Advertisement
Selain itu, Harold mengatakan, dengan berhentinya penjualan Suzuki Ignis ini, juga untuk memperkuat keberadaan model-model buatan dalam negeri.
Sementara itu, terkait dengan rencana model pengganti dari Suzuki Ignis ini, jenama asal Jepang tersebut tidak membeberkan secara detail dan akan memanfaatkan lini produk yang ada saat ini, untuk bisa jadi alternatif pilihan bagi konsumen.
"As price bucket kita, masih ada Spresso dan Baleno untuk harga bawah dan atas dari Suzuki Ignis," tukas Harold.
Sebagai informasi, Suzuki Ignis di Indonesia tersedia dalam lima pilihan warna, di antaranya Lucent Orange + Black, Metallic Glistening Grey, Pearl Midnight Black, Pearl Arctic White, dan Metallic Silky Silver.
Harga Suzuki Ignis
Mobil ini juga dilengkapi dengan fitur-fitur terkini, seperti push start/stop button, keyless entry, tilt steering, steering wheel with switch audio control and bluetooth phone connection, Digital AC Auto Climate with heater,
Selain itu, terdapat pula roof rail, LED Projector Headlamp, DRL (Day Running Light), Touchscreen Headunit, Parking Sensor hingga Ground Clearance 180 mm.
Suzuki Ignis hadir dalam beberapa varian, yakni GX MT, GX AT, GX MT 2 Tone, dan GX AT 2 tone dengan banderol mulai Rp 213,8 juta hingga Rp 225,8 juta.
Advertisement