Liputan6.com, Jakarta - Plt Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Yorrys Raweyai bersyukur karena kini partainya sudah bersatu setelah dualisme yang terjadi selama 2 tahun. Untuk itu, saat ini partai beringin tersebut ingin fokus bekerja menghadapi Pilkada Serentak 2017.
"Proses rekonsiliasi yang berjalan sejak perpecahan terjadi 2 tahun yang lalu. Ada beberapa masalah yang harus diselesaikan dalam proses rekonsiliasi," ungkap Yorrys di sela deklarasi dukungan di Hotel Fairmont Jakarta, Selasa 14 Juni 2016.
Yorrys mengatakan, partainya akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) DKI Jakarta pada 19 Juni 2016 untuk mempersiapkan Pilkada DKI Jakarta.
"Kami mengumpulkan seluruh pengurus Golkar DKI Jakarta, yang pertama silaturahmi menyamakan persepsi konsolidasi, untuk bagaimana melihat Golkar DKI ke depan," papar dia.
"Konfirmasi akan diumumkan Ketua Umum dan dihadiri oleh seluruh keluarga partai Golkar dan Muspida," lanjut Yorrys.
Sementara Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengatakan dalam musda itu juga akan ditentukan siapa yang akan mereka dukung di Pilkada DKI Jakarta.
"Nanti 19 Juni akan ada Musda di Jakarta dan tentunya akan memutuskan soal dukungan itu," ujar Setya.
Mantan Ketua DPR ini menuturkan, siapa pun yang akan diusung Partai Golkar dalam Pilkada DKI, haruslah tokoh yang memiliki kontribusi untuk pembangunan Jakarta. Ia melihat, contoh tersebut ada pada diri Ahok.
"Harus memiliki kontribusi, ‎sebab Jakarta barometer Indonesia," ucap dia.
Pria yang akrab disapa Setnov ini menilai, sosok Ahok yang berani juga menjadi nilai tersendiri. Menurut dia, membenahi Ibu Kota memang harus dengan keberanian menghadapi segala tantangan dan kendala yang dihadapi.
"Keberaniannya. Memang harus dengan keberanian membangun dan membenahi Jakarta itu. Tidak bisa jika tidak dengan keberanian, dan Ahok punya itu," kata Setnov.