Ditantang Soal Harta, Ahok Malah Sebut Sandiaga Tak Bayar Pajak

Ahok mengatakan, transparansinya sebagai pejabat publik tidak bisa dibandingkan dengan pihak swasta.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 03 Okt 2016, 12:17 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2016, 12:17 WIB
20160925-Tes Narkoba, Ahok-Djarot Tiba di BNN-Jakarta
Bakal calon gubernur (bacagub) DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebelum memasuki laboratorium Gedung BNN, Jakarta, Minggu (25/9). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Bakal Cawagub DKI Jakarta Sandiaga Uno menantang lawannya di Pilkada DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk melakukan pembuktian terbalik terhadap harta yang dimiliki. Dia juga berencana mengunjungi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) guna membahas prosedur pembuktian terbalik harta pejabat.

Ahok pun menyebut, lawannya itu tidak mengerti makna dari pembuktian terbalik dan fungsi dari Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN).

"Sandiaga itu mintanya enggak ngerti. Kalau pejabat publik kenapa mesti lapor LHKPN? Kalau dicurigai harta yang dilapor dan gaya hidupnya enggak sesuai, ya dipanggil, diselidiki," ucap Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/10/2016).

Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan, seharusnya soal pembuktian terbaik harta pejabat diperjuangkan melalui DPP Gerindra. Sehingga kemudian diusulkan ke fraksi di DPR agar bisa menjadikan undang-undang.

Mantan Bupati Belitung Timur itu  juga menyindir langkah Sandiaga yang merupakan pengusaha mengikuti pengampunan pajak (tax amnesty). Menurut dia, hal tersebut, menunjukkan pasangan Anies Baswedan di Pilkada DKI sering menunggak pajak.

"Kalau di swasta, itu bentuk (transparannya) dalam SPT Pajak. Karena ada yang hidupnya mewah dan enggak bayar pajak, pemerintah akhirnya keluarkan tax amnesty. Di sinilah Pak Sandiaga melapor tax amnesty. Dia mengaku banyak pajak yang belum dia bayar, yang pernah kececer," ucap Ahok.

"Dan dalam hal ini Pak Sandiaga ikut, dan ini juga membuktikan Pak Sandiaga dulu ngemplang pajak, gak bayar pajak gitu loh," tambah dia.

Karena itu, Ahok merasa tak bisa dibandingan transparansinya sebagai pejabat publik dengan pihak swasta.

"Enggak bisa dong swasta dibandingan saya. Kalau saya sejak dulu serahkan LHKPN. Sudah tujuh kali saya lapor. Itulah pertanggungjawaban saya. Jadi dilihat dari situ, sesuai apa enggak," kata Ahok.

"Dan Pak Sandi itu nantang saya, nggak Apple to Apple, tahu gak. Enggak kayak buah apel nantang buah apel," imbuh Ahok.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya