Liputan6.com, Jakarta - Publik masih bertanya-tanya soal latar belakang keputusan Anies Baswedan untuk maju di Pilkada DKI Jakarta.
Pertanyaan ini, kembali muncul dalam acara Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI) di Gedung Panca Gatra Lemhanas, Jakarta Pusat. Salah satu anggota HIMPI asal Lampung, bertanya pada Anies mengapa menerima pinangan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilkada DKI 2017. Padahal pada Pilpres 2014, Anies adalah bagian dari tim sukses Jokowi.
Baca Juga
"Jadi saya sesudah menjadi menteri, saya kan warga negara biasa. Justru jadwal saya sibuk bertemu dengan teman-teman. Tahu-tahu, muncul nama saya di survei. Padahal saya kampanye enggak, turun ke pasar enggak. Jadi ini aspirasi," kata Anies, Sabtu (15/10/2016).
Advertisement
"Nah, kemudian diundang Parpol. Ditanya untuk ngurusin Jakarta. (Dijawab) Jangankan ngurusin Jakarta, dipanggil Pak RT ngurusin kampung, juga saya mau," lanjut dia.
Menurut dia, tawaran itu membuatnya bisa membalas apa yang sudah diperbuat negara kepadanya.
"Saya merasa menjadi anak republik ini, jadi apa yang sudah diberikan, saya harus balikan. Saya sudah dicerdaskan, saya sudah disejahterahkan. Karenanya, saya nyatakan siap," ungkap Anies.
Anies pun menegaskan tidak pernah menawarkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
"Apakah saya menawarkan diri? Tidak. Saya katakan, jika saya dipanggil siap. Siapapun yang mengundang. Kebetulan Gerindra dan PKS yang datang dan mengundang," tandas Anies.
Mantan Menteri Pendidikan itu pun meminta agar publik tak mempertanyakan kembali alasan dia masuk dalam politik.
"Jadi pemimpin itu, jika ditawari untuk memimpin jangan mundur. Masa kalau ada orang tak bermasalah masuk ke politik dipertanyakan," pungkas Anies.