Liputan6.com, Brebes - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Brebes, Jawa Tengah mulai memanas sejak pengundian nomor urut kampanye. Pasangan calon bupati petahana Idza Priyanti dan Narjo akan bertarung dengan Suswono yang berpasangan dengan Ahmad Musttaqin.
Idza-Narjo mendapatkan nomor urut 2. Sedangkan Suswono-Ahmad Musttaqin mendapatkan nomor urut 1. Pengundian dan pengumuman nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati digelar di Gedung Korpri, Selasa 25 Oktober 2016.
Saat pengambilan nomor urut itu, awalnya dilakukan dengan cara diundi. Kemudian masing-masing calon wakil bupati mengambil nomor 1-9. Siapa yang mendapat nomor yang paling besar akan lebih dulu mengambil nomor urut. Narjo mendapat nomor 8. Sedangkan Ahmad Musttaqin mendapat nomor 3.
Advertisement
Dengan begitu Idza Priyanti yang lebih dulu mengambil nomor urut. Hasilnya Idza mendapat nomor urut 2, sedangkan Suswono mendapat nomor urut 1.
Suswono mengaku tidak mempersoalkan berapa nomor urut yang didapat.
"Bagi saya nomor berapapun tidak masalah. Yang penting bagi kami adalah kerja keras untuk memenangkan pilkada ini. Dan menyadarkan masyarakat, bahwa sekarang Brebes sedang ada masalah. Bagaimana kita bisa memajukan Brebes," ucap Suswono.
Sementara itu, Idza Priyanti, mengaku senang mendapatkan nomor 2. Nomor tersebut, kata dia, adalah pertanda jika dia akan melanjutkan kepemimpinan di Brebes untuk kedua kalinya.
"Kami minta doanya dari seluruh elemen masyarakat, baik ulama NU dan Muhammadiyah untuk mendukung kami," ucap Idza Priyanti.
Usai pengundian nomor urut, kedua pasangan calon bupati itu mulai memanas. Bahkan, calon Bupati Brebes dari Koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra, Suswono menyebut pihaknya mencurigai ada tekanan terhadap kepada kepala desa dalam Pilkada di Brebes.
Menteri Pertanian era SBY itu mengaku khawatir pertarungan Pilkada di Brebes dinodai dengan pengerahan PNS oleh calon petahana.
"Berdasarkan informasi yang kami terima, ada indikasi tekanan kepada kepala desa. Banyak kepala desa yang melaporkan ke saya. Camat-camat ikut mengumpulkan kepada desa di satu tempat yang sudah disepakati sebelumnya," kata Suswono.
Untuk itu, ia berharap kepada seluruh PNS maupun kepala desa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Brebes agar bersikap netral dalam pilkada 2017 mendatang.
Namun, isu itu dibantah oleh Idza. Dia menjamin tidak akan melibatkan PNS dalam setiap kegiatan kampanye yang akan dilakukan. Idza pun membantah ada pengerahan PNS di tingkat kecamatan maupun di tingkat desa.
"Ya kalaupun memang itu ada keinginan mereka sendiri. Jadi jika ada PNS datang ke kegiatan kami, itu atas keinginan mereka. Tidak ada penggiringan dari kami apalagi dengan cara meminta khusus datang," ucap Idza Priyanti.
Pasangan calon bupati petahana itu akan cuti mulai 28 Oktober mendatang untuk memberi jaminan tidak ada pemanfaatan PNS untuk pilkada.
Sementara Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Brebes Muamar Riza Pahlevi meminta kepada masing-masing pasangan calon bupati untuk menjaga kondusivitas selama masa kampanye.
KPU sudah menetapkan masa kampanye dilaksanakan mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017.
"Kami harap semua berjalan dengan aman dan damai sesuai dengan peraturan yang berlaku dan satu yang harus tetap dijaga mari bersama-sama menjaga suasana yang kondusif," ucap Muamar Riza Pahlevi.