Peneliti: Faktor Underdog Bisa Kembalikan Elektabilitas Ahok

Ahok punya peluang mendulang dukungan masyarakat. Charta Politika pun akan melakukan survei lanjutan.

oleh FX. Richo Pramono diperbarui 29 Nov 2016, 14:57 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2016, 14:57 WIB
Ahok-Djarot
Cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyampaikan sambutan saat berada di acara penggalangan dana kampanye di Jakarta, Minggu (27/11). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Charta Politika mengeluarkan hasil jajak pendapat terkait Pilkada DKI 2017. Berdasarkan hasil survei, elektabilitas pasangan calon gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat atau Ahok-Djarot berada di bawah pesaingnya, pasangan nomor urut 1 yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni atau Agus-Sylvi.

Dari hasil survei yang digelar pada 17 sampai 24 November 2016, Ahok-Djarot terpaut selisih 6,1 persen dari Agus-Sylvi yang unggul pada angka 30,4 persen. Sementara elektabilitas Ahok-Djarot berada di angka 29,3 persen. Kemudian disusul Anies Baswedan dan Sandiaga Uno atau Anies-Sandi 26,9 persen.

Namun menurut peneliti sekaligus Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, beberapa tudingan dan pemberitaan miring yang menimpa Ahok, memungkinkan cagub petahana itu bisa mengembalikan elektabilitasnya ke posisi teratas. Ahok kemungkinan masih punya peluang mendulang dukungan masyarakat.

"Terkadang faktor underdog seringkali membalikkan dukungan masyarakat. Apakah itu akan terjadi pada Ahok, saya rasa harus melakukan survei berikutnya lagi," ujar Yunarto di Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2016).

Yunarto melihat, 3 isu yang tengah menimpa Ahok satu sama lain saling berkaitan. Hal tersebut yang akan mempengaruhi elektabilitas Ahok ke depannya.

"Kalau kita coba lihat 3 faktor ini kan saling terkait. Isu dugaan penistaan agama akan sangat berpengaruh kepada titik balik Ahok," pungkas Yunarto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya